Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul cukup jauh di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 73, tempat di mana Menteri Keuangan Sri Mulyani menyoblos.
Dari hasil penghitungan suara, Prabowo-Gibran unggul 87 suara dibanding dua pasangan calon (paslon) lainnya.
Detailnya, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 72 suara, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendapat 87 suara, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat 48 suara.
"Total suara yang masuk 212. Yang tidak sah 5, sehingga yang sah hanya 207," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 73 Ilman Agung Perdana Putra kepada wartawan di lokasi TPS 73 di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).
Adapun lima suara yang tidak sah di antaranya karena ada surat suara yang ketiga paslonnya dicoblos, ada juga yang salah satu wajah paslonnya dirusak.
Sementara itu, untuk jalannya penghitungan suara ini sendiri ini pada awalnya berjalan sengit. Dimulai pada pukul 14.30 WIB, paslon nomor urut 1 dan 2 saling kejar jumlah suara.
Paslon nomor urut 1 sempat unggul selama beberapa menit, lalu langsung dibalap paslon nomor urut 2.
Paslon nomor urut 3 tak ikut dalam "kejar-kejaran" ini karena angkanya sudah terpaut jauh dari dua paslon lainnya.
Sebagai informasi, TPS 73 merupakan tempat Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan pencoblosan.
Pagi tadi pada pukul 09.00 WIB, Sri Mulyani tiba di TPS 73 untuk melakukan pencoblosan.
Berbusana baju hitam dengan celana jeans, Sri Mulyani turun dari mobilnya, lalu langsung disambut oleh para tetangganya.
Sri Mulyani yang juga tiba bersama suaminya, tampak saling bertukar sapa dan melempar candaan dengan para tetangganya usai turun dari mobil.
Sri Mulyani pun langsung menuju ke meja di TPS tersebut untuk melakukan verifikasi data. Di sini, ia diberi sejumlah arahan oleh petugas KPPS setempat.
Ketika sudah diberi surat suara, ia membuka terlebih dahulu surat suara yang diterima. Katanya, itu sesuai apa yang dianjurkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Katanya disuruh diperlihatkan gini sama KPU," kata Sri Mulyani sembari membuka surat suara yang ia dapat.
Sri Mulyani kemudian memberi tunjuk bahwa surat suara yang ia dapat masih bersih, belum tercoblos sama sekali.
Setelah itu, ia bergerak menuju bilik suara. Tak begitu lama mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melakukan pencoblosan.
Selesai mencoblos, Sri Mulyani keluar dari bilik dan memasukkan surat suaranya ke sejumlah kotak suara. Ia juga tak lupa untuk mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam tinta sebagai tanda sudah mencoblos.
Sebelum meninggalkan lokasi, banyak orang-orang di sekitar TPS 73 yang mengajak foto Sri Mulyani. Ia tampak melayani permintaan foto dengan senang hati, sebagaimana terlihat dari senyum di wajahnya.
Sri Mulyani pun menyempatkan diri untuk melakukan wawancara bersama para awak media yang telah hadir, sebelum akhirnya pergi meninggalkan tempat dengan mobil hitamnya.