Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Penghitungan suara Pemilu 2024 di 5 TPS Desa Iha, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, Rabu (14/2/2024) sempat tertunda.
Hal ini disebabkan lima kotak suara di TPS tersebut diambil paksa dan dibawa kabur oleh sekelompok warga.
Pelakunya 15 orang yang diduga merupakan pendukung calon tertentu.
Kotak suara itu lalu dibawa dan dibuang di beberapa tempat berbeda tak jauh dari kawasan Dusun Eli Besar.
Baca juga: 36 TPS di 4 Kabupaten Provinsi Papua Dijadwalkan Gelar Pemungutan Suara Susulan
Setelah ditemukan kembali, tidak ada kertas surat suara di dalam kotak suara itu yang rusak.
Ketua Bawaslu Maluku, Subair yang dikonfirmasi TribunAmbon.com membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya, kita juga mendapatkan adanya informasi tersebut. Kejadian di Iha, Dusun Eli," kata Subair melalui telepon, Kamis (15/2/2024).
Peristiwa itu sempat membuat perhitungan suara tertunda.
Setelah dilakukan koordinasi yang baik antara KPU, pengawas Pemilu dan pihak kepolisian, maka sudah diputuskan untuk dilakukan perhitungan lanjutan.
"Kejadian ini sempat membuat proses Pemilu menjadi tertunda. Tapi dengan koordinasi yang baik, sudah dilakukan perhitungan surat suara lanjutan," tandasnya.
TPS Dirusak, Surat Suara Dibakar
Di lokasi berbeda, sekelompok orang diduga merusak tempat pemungutan suara (TPS) hingga membakar surat suara di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (14/2/2024) malam.
Peristiwa ini terjadi saat proses penghitungan suara berlangsung di semua TPS untuk calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bima.
Baca juga: Kasus Pemukulan Saksi TPS Buleleng Berakhir Damai, Dugaan 40 Surat Suara Tercoblos Masih Misterius
Penuturan warga Desa Parado Rato, ABD mengatakan, kejadian berawal saat sekelompok warga mendatangi sejumlah TPS pada Rabu (14/2/2024) sekitar pukul 23.00 Wita.
Mereka tiba-tiba merusak sejumlah TPS yang ada di desa-desa di Kecamatan Parado, seperti Desa Parado Rato, Kuta, Kanca, Parado Wane hingga ke pelosok Desa Lere.
"Ada sekelompok orang tidak dikenal datang menyerbu seluruh TPS, mulai dari Desa Parado Wane terus ke Parado Kuta, Kanca sampai di pelosok Lere," kata ABD sembari meminta agar namanya diinisialkan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.
ABD mengatakan, perusakan dan pembakaran kotak berisi surat suara itu terjadi saat proses penghitungan berlangsung di TPS.
Dugaannya warga kesal karena perolehan suara untuk lima caleg lokal dari Kecamatan Parado, kecil.
"Harapan kami bersama orang di Parado itu harus ada yang duduk di DPRD, karena selama ini belum ada," katanya lagi.
ABD mengaku menyaksikan langsung ratusan warga tersebut merusak dan membakar kotak suara dari salah satu TPS di Desa Parado Rato.
Namun ia tak berani mendekat karena massa membawa senjata tajam.
"Saya melihat dari kejauhan saja, tidak berani mendekat karena orang keluar pakai parang semua," kata ABD.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bima, Junaidin membenarkan kejadian perusakan TPS dan pembakaran kotak berisi surat suara tersebut.
Massa diduga merusak dan membakar kotak suara karena perolehan suara caleg lokal yang berasal dari Kecamatan Parado tak sesuai harapan.
Belum diketahui kronologi kejadian karena masih dalam proses pendalaman.
"Informasi itu benar," kata Junaidin saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (15/2/2024).
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Waduh, Kotak Suara di 5 TPS Wilayah Seram Bagian Barat Dibawa Kabur Warga