TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Merespons Pemilu 2024 yang dirasa penuh dengan keganjilan, Seniman Butet Kartaredjasa bersama sejumlah perupa di Yogyakarta berencana membuat sebuah pameran seni rupa.
Pernyataan itu disampaikan Butet seusai menjamu Capres nomor 3 Ganjar Pranowo di kediamannya, Sabtu (17/2/2024) siang.
Butet menyampaikan tema pameran yang direncanakan bakal digelar 17 Agustus 2024 mendatang yakni merekam situasi politik setelah Pemilu 14 Februari kemarin.
Secara umum tema tersebut merangkum situasi psikis para perupa yang melahirkan keganjilan-keganjilan di dalam hidup berdemokrasi.
"Ini lah titik awal pengkhianatan kepada demokrasi. Melukai demokrasi, seniman-seniman tidak berdaya sementara ini, mencoba mengekspresikan merekam suasana itu dalam bentuk seni visual, entah itu instalasi entah itu lukisan, entah itu drawing;" kata Butet.
"Kemarin saya sudah bersekapat dengan kuratornya, kuratornya mas Warno untuk menggelar pameran itu di 17 Agustus," sambungnya.
Dijelaskan Butet saat ini nama-nama pelukisnya sedang dalam tahap seleksi.
Tentunya lanjut Butet, mereka yang bergabung adalah para seniman yang merasa bahwa demokrasi sedang dilukai.
"Sementara kawan-kawan yang tidak merasa, ya tentu saja tidak kami undang," terang dia.
Baca juga: Suami di Batam Tinju Istri Tiga Kali hingga Benjol Karena Beda Pilihan Pilpres
Tujuan digelarnya pameran seni rupa tersebut menurut Butet sebagai refleksi para seniman atas keganjilan dalam proses demokrasi saat ini.
"Karena semua merasakan keganjilan itu, ada suasana yang tidak semestinya di dalam praktik berkehidupan yang berbasis demokrasi," tegas Butet.
Meski sempat mendapat intimidasi pada event kesenian beberapa waktu yang lalu, Butet mengaku hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk meluruskan demokrasi melalui jalur kesenian.
"Oh sama sekali tidak ada takut, kami tetap berpedoman pada undang-undang dasar 1945, kebebasan berekspresi dilindungi undang-undang dasar 1945, kami akan membuktikan itu," jelas Butet.
Baca juga: Ganjar Kenakan Outfit Bertuliskan Good Luck hingga Diledek Capres Lemes Oleh Butet
Ia juga menyampaikan mengapa harus perlu diadakan sebuah pameran seni rupa pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Menurutnya terjadi pengkhianatan pada demokrasi dan konstitusi yang berlangsung saat Pemilu 2024.
"Karena ini situasinya situasi emosional, kita semua merasa tergugah merasakan atmosfer pengkhianatan pada konstitusi dan demokrasi itu," ucap pentolan Teater Gandrik ini. (hda)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Suarakan Keganjilan Pilpres 2024, Para Seniman Yogyakarta Bakal Gelar Pameran Seni Rupa,