TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya puluhan anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) turut disorot oleh media asing.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, setidaknya ada tiga media asing yang memberitakan, yaitu media Rusia, TASS; media Singapura, The Straits Times; dan media Tiongkok, South China Morning Post (SCMP).
Media Rusia, TASS membuat artikel terkait peristiwa meninggalnya anggota KPPS dengan judul "Lebih dari 80 anggota KPPS meninggal dunia dalam Pemilihan Presiden 2024".
Adapun artikel tersebut terbit pada Selasa (20/2/2024).
TASS mengutip pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, yang menanggapi peristiwa ini.
"Total ada 84 orang meninggal dunia sejauh ini," kata Gunadi.
Selain itu, TASS juga menyoroti adanya ribuan anggota KPPS jatuh sakit lantaran kelelahan melakukan penghitungan suara.
"Berdasarkan laporan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), 4.567 anggota KPPS jatuh sakit."
"Adapun penyebab meninggal dan tewasnya anggota KPPS lantaran kelelahan," tulis TASS.
Kemudian, TASS turut menyoroti kejadian serupa yang sempat terjadi pada Pemilu 2019 lalu di mana ratusan anggota KPPS juga meninggal dunia.
"Pemilu 2019 menyebabkan kematian lebih dari 500 anggota KPPS," kata TASS.
Baca juga: Ganjar Desak Komisi II DPR Panggil KPU-Bawaslu terkait Anomali Pemilu
The Straits Times turut menyoroti kematian anggota KPPS saat Pemilu 2024 dengan judul "Indonesia: 71 anggota KPPS meninggal karena kelelahan" dan diterbitkan pada Senin (19/2/2024).
"(Sebanyak) 71 orang meninggal dunia sejauh ini lantaran kelelahan setelah pemilihan umum yang digelar di Indonesia pekan lalu, menurut keterangan dari Pemerintah Indonesia," tulis The Straits Times di paragraf pertama.
Selanjutnya, media asal Singapura itu mengutip pernyataan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim As'yari, yang mengumumkan adanya ribuan anggota KPPS jatuh sakit.