Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid memberikan pujian kepada PDI Perjuangan (PDIP) yang masih menjadi pemenang suara di Jawa Tengah dan Bali.
Kedua daerah itu disebutnya masih 'kandang banteng'.
"(Jawa Tengah dan Bali) masih kandang banteng. Buktinya pilegnya masih menang. Jawa Tengah PDI-P dapet 27 persen, Mas Ganjar dapet lebih 30 persen. Pemilihnya mas Ganjar melebihi pemilih PDIP," kata Nusron kepada wartawan di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Nusron mengungkit kekalahan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Jawa Tengah dan Bali lantaran Prabowo-Gibran diusung oleh koalisi besar.
Jika diakumulasi, parpol koalisi Indonesia maju bisa mendorong suara Prabowo-Gibran melampaui PDIP.
"Wong pdip dapet 27 persen, hanya karena kita menang koalisi besar dibanding mereka koalisi kan sedikit itu aja. Masih masih karena apa? memang ini menandakan bahwa partai kita efektif. Jadi kita mendapatkan 53 persen di Jateng, Golkar dapet 13 persen, Gerindra dapat 14 persen, PAN dapat 7 persen, Demokrat dapat 8 persen, 41 persen kan," katanya.
"Kemudian kita berhasil ambil suara-suaea NU, PDI-P, orang PKB, orang PPP pada nyoblos kita, sebagian orang PDIP nyoblos kita dan lain-lain, ya partai kecil-kecil juga ya bolak-balik ya impas," sambungnya.
Nusron menyebut pemilih PDIP yang memilih Ganjar-Mahfud juga dinilainya solid.
Bahkan, mereka mencatat ada sekitar 80 sampai 90 persen pemilih PDIP mencoblos Ganjar-Mahfud.
"Jadi kalau dikatakan masih menjadi daerahnya merah, tapi tidak menjadikan daerahnya Mas Ganjar. Tapi masih daerah merah. Bali juga masih daerah merah tapi tidak menjadi daerahnya Mas Ganjar. Karena apa? Ternyata Mas Ganjar tidak bisa lebih besar daripada merah. Masalah spektrum aja ini," katanya.
Baca juga: Komnas HAM: KPU Tidak Berhasil Buat Kebijakan Guna Kurangi Beban Kerja KPPS
Lebih lanjut, Nusron mengatakan bahwa Ganjar-Mahfud bisa saja mengalahkan Prabowo-Gibran di kedua daerah tersebut.
Namun, jika PDIP membawa koalisi yang besar saat Pilpres 2024 lalu.
"Kalau seandainya koalisinya Mas Ganjar gede, ya mungkin dapat gede juga. Kita diuntungkan dengan koalisinya gede, relawannya banyak. Kebetulan. Kalau yang lain Mas Ganjar, koalisinya kecil dan mungkin didominasi oleh satu partai, relawannya juga enggak begitu banyak," pungkasnya.