“Jika DPR tak siap dengan hak angket, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan pada Pilpres 2024,” kata Ganjar, dalam keterangan resmi, Senin (19/2/2024).
Usulan itu pun didukung oleh kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Anies bahkan memberi isyarat bakal bertemu Ganjar untuk membahas usulan tersebut. Meski begitu, dia enggan merinci kapan pertemuan itu akan digelar.
"Pokoknya nanti tau-tau ketemu aja gitu," kata Anies, di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024).
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa hak angket merupakan kewenangan partai politik pengusungnya.
"Jadi gini kalau menyangkut angket seluruhnya ada di dalam wilayah partai, jadi secara khusus biar pimpinan partai, sekjen, dan ketua yang berbicara," terangnya.
Bertemu untuk Silaturahmi
AHY mengaku pertemuannya dengan Wapres Ma'ruf ini untuk bersilaturahmi usai dirinya dilantik sebagai Menteri ATR pada 21 Februari lalu.
"Saya sampaikan bahwa ini adalah bentuk dari upaya saya melaporkan secara langsung kepada Bapak Wapres setelah saya dilantik oleh Bapak Presiden pada tanggal 21 Februari lalu di Istana," ungkapnya.
AHY menyebut dirinya memang telah bertemu dengan Ma'ruf pada saat pelantikan.
Namun, itu hanyalah pertemuan singkat karena selepas dilantik dia mesti menghadiri acara serah terima jabatan di Kementerian ATR/BPN.
"Lalu saya langsung melakukan sertijab serah terima jabatan, dari Menteri ATR/BPN sebelumnya, Bapak Hadi Tjahjanto, yang saat ini jadi Menko Polhukam," paparnya.
AHY mengatakan dirinya baru bisa bertemu Wapres Ma'ruf hari ini karena pada hari Kamis dan Jumat kemarin dia harus mendampingi Presiden Jokowi (Jokowi) kunjungan kerja ke Sulawesi.
Dia mendampingi Presiden Jokowi meresmikan bendungan di Bolaang Mongondow serta membagikan sertifikat di Manado.
"Saya sendiri bisa melakukan sejumlah kegiatan membagikan sertifikat di kota Manado untuk gereja dan juga untuk warga Manado yang ada di sana secara langsung dan kemudian mengikuti rangkaian Bapak Presiden oleh karena itu baru bisa kembali kemarin," tuturnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik Ismail/Chaerul Umam)