Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei nasional terbaru Indikator Politik Indonesia periode 18-21 Februari 2024 menunjukkan bahwa penilaian positif kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi tertinggi datang dari dua kubu pasangan capres-cawapres Pilpres 2024.
Mereka adalah kubu pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berdasarkan hasil survei kinerja presiden menurut basis capres-cawapres, pendukung paslon 02 punya tingkat kepuasan hingga 90,2 persen atas kinerja Presiden Jokowi.
Mereka yang tidak puas hanya 6 persen.
Sementara pendukung dari paslon 03, juga punya kepuasan tinggi dengan 74,8 persen.
Baca juga: Soal Prabowo Terima Pangkat Jenderal Kehormatan, Jokowi: Usulan Panglima TNI, Saya Menyetujui
Mereka yang tidak puas hanya 23 persen.
Sedangkan kepuasan terendah atas kinerja Presiden Jokowi ada di kubu pendukung paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dengan kepuasan hanya 45,7 persen, atau lebih rendah dari mereka yang tidak puas dengan 53,3 persen.
“Tidak puas atas kinerja Presiden Jokowi mayoritas pada basis Anies-Muhaimin,” ungkap Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (28/2/2024).
Kemudian pada tingkat kepuasan kinerja presiden menurut basis partai politik, basis pemilih Gerindra dan PAN jadi pihak yang paling puas atas kinerja Presiden Jokowi.
Baca juga: Cerita Jokowi Beri Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo hingga Reaksi Menhan Terima Pangkat
Masing-masing 96 persen dan 92,4 persen.
Disusul basis pemilih Golkar 86,6 persen menyatakan puas, kemudian pemilih Demokrat 81,4 persen.
Bahkan 79,9 persen pemilih PDIP juga menyatakan puas atas kinerja Jokowi.
Membuntuti di bawahnya ada pemilih PSI 74,9 persen.
Adapun pendukung parpol yang tidak puas dengan kinerja Jokowi tertinggi dari PPP dengan 74,9 persen, dan Nasdem 53,9 persen.
Basis pemilih PPP yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi hanya 23,2 persen.
76 Persen Publik Puas Atas Kinerja Presiden Jokowi
Sebelumnya berdasarkan survei terkait kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), ada 76,6 persen publik yang menyatakan puas.
Sebanyak 49,6 responden menyatakan cukup puas dan 27 persen sangat puas.
“Mayoritas merasa cukup atau sangat puas atas kinerja Presiden Joko Widodo 76,6 persen,” kata Burhanuddin.
Sementara mereka yang menyatakan tidak puas sama sekali ada 9,3 persen, dan 11,4 persen kurang puas.
Sisanya 2,7 persen tidak tahu atau tidak jawab.
Kemudian ketika ditanya soal alasan puas atau tidak puas atas kinerja presiden, sebanyak 30,4 persen atau persentase tertinggi menilai puas karena presiden memberi bantuan kepada rakyat kecil.
Menyusul di bawahnya yakni kepuasan atas kinerja membangun infrastruktur 26,5 persen, kinerja yang sudah bagus 14,9 persen, dan 9,5 persen karena sosoknya merakyat.
Sedangkan mereka yang tidak puas atas kinerja presiden karena menganggap bantuan tidak merata (25,9 persen), gagal memberantas korupsi (9,4 persen), harga kebutuhan pokok meningkat (7,9 persen), dan utang negara semakin tinggi (5,9 persen).
Sebagai informasi populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI)) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel dipilih melalui metode Random Digit Dialing (RDD) sebanyak 1.227 responden.
RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Wawancara dilakukan dengan responden lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Adapun margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.