Meski begitu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyebut hak angket bukan tidak mungkin akan terealisasi jika PDIP serius untuk menggulirkan hal tersebut.
"Sejak ide awal digulirkan Ganjar, kami bersama 01 bertekad maju sejajar seiring dengan PDIP."
"Dalam hitung-hitungan matematika maka hak angket akan gol, tapi ternyata cukup banyak dinamika sehingga terkesan agak lama," kata Hermawi saat dikonfirmasi, Senin.
Di sisi lain, Hermawi mengatakan pihaknya juga memikirkan cara lain agar hak angket tersebut tetap bisa bergulir di DPR.
Salah satu caranya ialah mereka yang akan mengambil alih inisiatif hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan Pemilu 2024.
"Salah satu alternatif yang saya pikirkan adalah kami 01 akan memprakarsai pengusulan angket karena hanya butuh 25 TTD (tanda tangan) dan 2 fraksi," jelasnya.
Nantinya, Koalisi Perubahan yang merupakan gabungan Partai NasDem, PKS dan PKB akan mengajak PDIP untuk ikut voting setuju atau tidak di dalam sidang paripurna DPR RI.
Hal ini menjadi strategi agar hak angket kecurangan pemilu tidak jalan di tempat.
"Jadi nanti kami bersatu kembali dengan PDIP saat voting di paripurna. Ini hanya strategi untuk mempercepat pengguliran angket."
"Esensinya tetap bersatu padu dengan PDIP dalam semangat restorasi menuju pemilu bersih, jurdil dan bermartabat," terangnya.
Lebih lanjut, Hermawi mengatakan pihaknya akan segera menggelar rapat tingkat sekjen dengan PKB dan PKS.
Pertemuan para sekjen parpol Koalisi Perubahan itu disebutnya bakal berlangsung pada Jumat pekan ini.
"Untuk mengatasi kesan lambat ini, maka hari Jumat saya kembali akan mengundang 3 sekjen 01 sambil bukber (buka bersama) di Nasdem untuk mencari terobosan," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Kata Mahfud MD soal Langkah Megawati Terkait Hak Angket: Tak Mau Buru-buru, Bukan Tidak Mau Bersikap.
(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim)(TribunJogja.com/Neti Istimewa Rukmana)