News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Fakta Caleg PKS Setop Aliran Air Warga usai Gagal di Pileg DPRD, Bantah Bukan karena Kalah Nyaleg

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Caleg DPRD Cilegon dari PKS, Sumedi Madasik putus aliran air bersih warga usai gagal di Pileg DPRD 2024. Bantah bukan karena kalah nyaleg. (ISTIMEWA/Source: TribunJatim-Timur.com)

"Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini. Berhubung suaranya tidak sampai, akhirnya diputus sama dia," ucapnya di Cisuru, Selasa (12/3/2024).

Padahal, tidak ada perjanjian antara warga dan pemilik untuk mendukungnya pada Pemilu 2204.

Warga lain, Satriah, juga menambahkan memang ada kesepakatan warga dengan si pemilik sumur bor pada saat Pemilu 2024.

Namun, banyak warga kampung yang awam, sehingga tidak memilih Sumedi sebagai caleg.

Bantahan Sumedi

Sumedi membantah soal kabar yang menyebut dirinya menyetop aliran air warga lantaran tidak lolos menjadi anggota DPRD Kota Cilegon.

Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya yang selama ini sudah ditanggungnya.

"Memang saya caleg dan gagal. Mungkin Allah belum restui dan meridai saya untuk mewakili masyarakat yang seutuhnya," ucapnya.

Madasik mengaku dirinya tidak seperti caleg lain yang melakukan politik uang untuk membeli suara rakyat.

"Kurang lebih empat tahun saya bantu air bersihnya. Bahkan alhamdulillah air yang saya alirkan ke sana ph-nya 7 itu luar biasa, bahkan masyarakat Cisuru pun sendiri bisa mengonsumsi air bersih, termasuk saya dari sini," katanya.

Adapun Rp 10.000 per kubik yang dibayarkan warga, Madasik mengaku hanya menerima Rp 5.000 dan sisanya dikelola warga setempat, seperti untuk perawatan mesin dan beban listrik.

Berharap Dipilih Warga

Sumedi menyebut, warga setempat telah bersepakat untuk memberikan hak pilih mereka kepada dirinya saat Pemilu 2024, dilansir Kompas.com.

Namun pada pelaksanaannya, sejumlah warga diduga menerima uang untuk memilih caleg lainnya.

“Itu akibat serangan fajar,” kata Sumedi.

Sumedi merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara mereka pada Pemilu 2024 dari hal baik yang dilakukannya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini