"Kita nanti akan terus membangun koalisi besar dengan berbagai macam partai politik yang ada di Senayan dan komunikasi itu sekarang sudah berlangsung," ujar Muzani.
Tak hanya itu, Muzani juga membocorkan akan adanya partai yang bergabung mendukung Prabowo-Gibran.
"Komunikasi sedang berlangsung dan hasilnya positif. Insya Allah, Insya Allah (ada tambahan partai dukung Prabowo-Gibran)," kata Muzani.
Baca juga: NasDem Ucapakan Selamat untuk Prabowo-Gibran, PKS: Kami Hormati
Prediksi Merapatnya PKS dan NasDem
Pengamat Politik Jerry Massie memprediksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal merapat ke kubu Prabowo-Gibran.
"Memang sejauh ini belum ada pernyataan PKS akan merapat ke koalisi Prabowo."
"Tapi saya nilai PKS secara aspek probabilitas politik besar kemungkinan mereka merapat dan bergabung dengan koalisi Prabowo," ujar Jerry pada Sabtu (17/2/2024) dinihari.
Menurut Jerry, ada dua indikator kuat PKS bakal bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran.
Pertama antara Gerindra-PKS punya masa lalu yang indah.
Pasalnya dalam beberapa kesempatan dalam Pilpres PKS selalu mendukung Prabowo.
Faktor kedua yakni faktor kedekatan Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.
"Saya pikir PKS pernah masuk kabinet SBY saat mereka berkoalisi pada 2004 silam."
"Apalagi sebelum hengkang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Demokrat terlihat mesra di koalisi Perubahan," kata Jerry.
Selain PKS, Partai Nasdem juga punya kemungkinan bergabung ke koalisi Kertanegara.
Masuknya PKS dan Partai Nasdem ini lanjut Jerry bakal mengulang terjadinya koalisi tahun 2019, dimana ada sembilan partai politik yang bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Bisa jadi koalisi gemuk seperti 2019 lalu," ujar Jerry.
Sementara Jerry menilai sulit untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bergabung ke Prabowo.
"Kalau PKB potensi koalisi kecil kemungkinan lantaran Cak Imin yang meninggalkan Prabowo sebelum berduet dengan Anies," jelas Jerry.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Igman Ibrahim/Adi Suhendi)(WartaKotalive.com/Junianto Hamonangan)