Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman justru sudah terang-terangan menyebut Partai Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Habiburkohman mengaku menerima sinyal kuat Nasdem dan PPP bakal bergabung.
"Tentu itu tondo-tondo (tanda-tanda) atau signal yang amat kuat bahwa NasDem dan PPP akan bergabung dengan kami," kata Habiburokhman, Jumat (22/3/2024).
Habiburokhman mengatakan, sinyal NasDem dan PPP akan bergabung sangat baik.
Sebab, selama ini sama-sama berkoalisi mendukung Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sebenarnya sekarang kan kami memang sudah satu koalisi, yakni sama-sama pendukung Pemerintahan Pak Jokowi," ujarnya.
Sehingga, menurut Habiburokhman, wajar jika NasDem dan PPP akan bergabung lantaran Prabowo merupakan penerus Jokowi.
"Karena Pak Prabowo adalah penerus Pak Jokowi maka menjadi wajar jika kedua partai tersebut kembali bersatu bersama kami," ucap Habiburokhman.
Meski demikian, Habiburokhman belum bisa memastikan dua partai itu akan bergabung atau tidak.
Ia mengatakan, keputusan resmi bergabung atau tidak adalah kewenangan NasDem dan PPP.
"Namun demikian, pernyataan resmi bergabung atau tidak akan mereka sampaikan sendiri. Kami tidak bisa mendahului ataupun mengintervensi," tandasnya.
Prabowo Tawari Paloh Gabung KIM
Sebelumnya, Prabowo mengaku telah memberi tawaran ke Nasdem untuk bergabung ke KIM.
Hal itu disampaikan Prabowo seusai menyambangi Paloh di Nasdem Tower, Jumat (22/3/2024) siang.