Sementara itu, Dirjen Bimas Katolik Suparman mengajak Pemuda Katolik untuk menyadari keterlibatannya sebagai organisasi bernapaskah doktrin dan ajaran Gereja Katolik, dan terus bergerak dalam rel ideologi Pancasila dan konstitusi negara.
Terkait tema KKL II, Suparman menambahkan menjadi pimpinan itu mudah sekali tetapi menjadi pemimpin itu sulit.
Maka sebagai wadah pengkaderan, organisasi Pemuda Katolik harus mampu bertransformasi menjadi perahu konsolidasi kader Katolik lewat Pembangunan dan penguatan etalase politik Katolik dan etalase politik konsolidasi.
“Tetapi lebih dari itu, modal dasar Pemuda Katolik adalah terlibat melayani orang-orang kecil, miskin, dan tak berdaya," ucap Suparman.
KKL II Pemuda Katolik tahun ini akan dilewati dengan berbagai seminar dan materi yang dibawakan oleh hierarki, para professional, akademisi, para senior, dan aktivis lainnya.
Selain seminar dan materi, pada hari ketiga diadakan toleransi trip ke Pasebon Tri Panca Tunggal. Selain itu tour rohani ke Goa Maria Fatima Sawer Rahmat, dan ke Paroki Cisantana.