“Jadi kalau tujuannya ikut berdemokrasi hanya sekadar cari kursi menteri ya memang bukan di Koalisi Perubahan,” kata Ahmad Ali pada Minggu (24/3/2024), dikutip dari WartaKotaLive.com.
Ia melanjutkan, pihaknya akan tetap konsisten mengusung perubahan apa pun yang akan terjadi bersama partai-partai yang tergabung dalam ini.
Ahmad Ali mengatakan, saat ini orientasi Koalisi Perubahan berbeda dengan Partai Demokrat.
Mencermati pernyataan AHY kemarin, pihaknya menilai bahwa kepentingan Partai Demokrat saat ini adalah bergabung ke pemerintahan.
“Jadi kita beda orientasi memang kan?” ungkap Ahmad Ali.
Baginya, Koalisi Perubahan memiliki tujuan mengajak masyarakat membangun gagasan dalam membangun Indonesia.
Meskipun Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tak memenangkan Pilpres 2024, Koalisi Perubahan merasa berhasil secara politik.
Pasalnya, menurut Ahmad Ali, Koalisi Perubahan mampu mengantarkan Anies menjadi trendsetter (pencipta tren) baru dalam perpolitikan nasional.
“(Anies) mengubah politik mobilisasi ke politik partisipasi, dan itu kontribusi yang sangat besar yang diberikan Koalisi Perubahan terhadap demokrasi di Indonesia,” paparnya.
PKB: Jumlah Kursi Kami Naik
Merespons apa yang disampaikan AHY, Ketua DPP PKB, Daniel Johan, mengatakan perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi Perubahan.
“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel, Minggu (24/3/2024).
Saat ditanya apakah pernyataan AHY menunjukkan Demokrat terlalu pragmatis, ia mengatakan langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies merupakan pilihan partai itu sendiri.
“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” ujarnya.
Berdasarkan pengumuman resmi KPU, Rabu (20/3/2024), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024 dengan mencatatkan 96.214.691 suara.