Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Amir Uskara mengatakan, peluang untuk rekonsiliasi dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto setelah Pemilu 2024 sangat dimungkinkan.
Amir mengatakan, segala kemungkinan bisa terjadi dalam dunia politik.
"Bisa terjadi, di politik itu semua kemungkinan bisa terjadi," kata Amir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Ia mengakui, di internal PPP juga sudah mulai muncul wacana untuk melakukan rekonsiliasi dengan Prabowo - Gibran seusai Pemilu 2024.
"Kalau kita di internal ada juga yang mengharapkan seperti itu (rekonsiliasi)," ujar Amir.
Namun, kata Amir, PPP memiliki mekanisme untuk menentukan apakah akan berkoalisi atau oposisi.
"Tetapi, sekali lagi harus meleati mekanisme internal PPP untuk menentukan apa kita koalisi atau oposisi," ucapnya.
Pada Pilpres 2024, PPP berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP), Perindo, dan Hanura. Mereka mengusung Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Sementara, hasil rekapitulasi KPU telah menetapkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
Hal ini berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara pada 128 wilayah kerja panitia pemilihan luar negeri (PPLN) dan 38 provinsi yang dilakukan KPU sejak Rabu (28/2/2024) hingga Rabu (20/3/2024).
Baca juga: Oposisi Prabowo Diprediksi Hanya PDIP dan PKS, Begini Hitung-hitungan Politiknya
Prabowo - Gibran berhasil mengungguli kandidat lainnya dengan meraih 96.214.691 suara.
Kemudian pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berada di urutan kedua dengan 40.971.906 suara.
Terakhir, pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD hanya mampu mengoleksi 27.040.878 suara.
Dari total 38 provinsi, Prabowo - Gibran berhasil menang di 36 provinsi. Anies - Muhaimin unggul di dua provinsi. Sementara, Ganjar - Mahfud tak unggul di provinsi mana pun.