Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Capres pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto, menyatakan menghormati proses permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi RI (MK).
Atas hal itu, Prabowo menyebut dirinya akan menunggu hasil akhir dalam proses sengketa pemilu tersebut.
"Kita juga masih menghormati proses-proses yang sudah dilaksanakan dan menunggu hasil akhir dari MK," kata Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta, Jumat (29/3/2024).
Meski demikian, Prabowo menyebut telah melakukan beragam diskusi dengan beragam pihak termasuk melakukan pengumpulan keterangan dan data.
Hanya saja, dia tidak membeberkan secara detail diskusi apa yang dimaksud.
Namun, jika merujuk pada pernyataannya belakangan ini, Prabowo memang mengaku ingin merangkul seluruh elemen dalam pemerintahan.
"Tapi saya sudah terus menerus melaksanakan suatu diskusi-diskusi, brainstorming, pengumpulan keterangan, pengumpulan data, dan melaksanakan persiapan yang sebaik-baiknya," ujar dia.
Dalam kesempatan ini, Prabowo Subianto juga mengaku bahwa dia bersama dengan Gibran Rakabuming Raka memiliki kekurangan dalam memimpin bangsa Indonesia.
Hal itu, kata dia, karena tidak ada satu pun manusia yang luput dari kekurangannya.
"Kita mengakui semua presiden sebelum kita. Kita menghormati semua presiden kita. Kita menyadari semua pemimpin adalah manusia dengan kelebihan dan kekurangannya," kata Prabowo.
Baca juga: Bersyukur Tidak Mencla-mencle, Prabowo: Kita Timnya Pak Jokowi
Atas hal itu, Prabowo menyatakan perlu ada kerja sama dalam mengawal kepemimpinan dirinya bersama Gibran lima tahun mendatang.
Prabowo juga tak segan menyatakan membutuhkan nasihat dan masukan terus-menerus dari setiap elemen masyarakat.
"Kami pun Prabowo dan Gibran juga mengakui kami manusia biasa, punya kekurangan. Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan bantuan masukan nasihat terus menerus," kata dia.
Menteri Pertahanan RI (Menhan) tersebut juga menyatakan membuka diri kepada siapa pun pihak yang ingin memberikan masukan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya.
Sebab, Prabowo menginginkan terciptanya kepemimpinan yang rukun yang terbangun karena berdiri bersama.
"Kami membuka diri, kami ingin suatu suasana kepemimpinan yang rukun, kepemimpinan yang kolegial, kepemimpinan berdiri oleh para sahabat sehingga kita bisa terbuka, saling menegur, saling mengingatkan dan saling mendukung," kata dia.