TRIBUNNEWS.COM - Golkar merupakan satu di antara empat partai politik (parpol) yang sudah memastikan mengusung Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jawa Timur (Jatim) 2024.
Selain memberikan dukungan kepada Khofifah, DPD Partai Golkar Jatim juga menyiapkan pendamping untuk Khofifah.
Partai berlambang pohon beringin ini menegaskan memiliki sederet kader internal yang bisa disodorkan untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub).
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim, M. Sarmuji, untuk mengomentari banyaknya dorongan kepadanya untuk maju mendampingi Khofifah.
Meski memiliki banyak nama yang bisa ditawarkan sebagai cawagub, Golkar mengaku tetap menghormati keputusan Khofifah perihal sosok yang akan dipilihnya untuk menjadi pasangannya dalam gelaran Pilkada Jatim 2024 nanti.
"Tentu saya tidak akan menonjol diri, Golkar pasti akan membicarakan itu dengan baik kepada internal koalisi pengusung Khofifah," ujar Sarmuji, Senin (1/4/2024), dilansir Surya.co.id.
Sarmuji mengatakan tak harus dirinya selaku sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jatim untuk maju sebagai cawagub atau Jatim 2.
Menilik catatan Golkar Jatim, banyak kader yang mumpuni dan layak untuk dipertimbangkan sebagai kandidat Jatim 2.
Misalnya, ada Blegur Prijanggono yang merupakan Ketua Golkar di DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPD Partai Golkar.
Kemudian, Wakil Ketua DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Hari Istu Subagio.
Baca juga: PDIP Dekati Khofifah untuk Pilkada Jatim 2024, Demokrat: Silahkan Saja
Bukan hanya Blegur dan Istu, kandidat lain yang dinilai tak kalah mumpuni ialah Kodrat Sunyoto. Ia sebelumnya menjadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.
Selain tiga nama itu, Partai Golkar juga disebut memiliki kader mumpuni dari kalangan muda.
Misalnya Pranaya Yudha Mahardika anggota Komisi C DPRD Jatim sekaligus Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Jawa Timur.
Ada pula Bayu Airlangga, menantu mantan Gubernur Soekarwo.
Menurut Sarmuji, sejumlah nama itu layak disodorkan sebagai pendamping Khofifah.
"Tinggal nanti Bu Khofifah nyaman kepada siapa. Misalkan tidak dengan saya, kan kita masih banyak alternatif nama," katanya.
PDIP Mulai Dekati Khofifah
Di sisi lain, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengaku menjalin komunikasi dengan Khofifah Indar Parawansa tentang Pilkada Jawa Timur 2024.
Hasto menjelaskan komunikasi dilakukan untuk mencari calon pemimpin terbaik.
"Sehingga komunikasi-komunikasi politik memang dilakukan untuk menghasilkan calon-calon pemimpin yang terbaik, termasuk di Jatim, berkomunikasi dengan Mbak Khofifah," kata Hasto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin.
Apalagi, sambung dosen Universitas Pertahanan (Unhan) ini, Khofifah merupakan Gubernur Jatim.
"Apa pun beliau, seorang Gubernur Jatim," ungkap Hasto.
Hasto juga mengatakan PDIP telah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang akan menggelar Pilkada 2024.
"Jadi, pilkada kita lakukan suatu pemetaan secara menyeluruh, tetapi detil setiap daerah. Jatim, Jateng, Bali dan seluruh wilayah Indonesia kami lakukan pemetaan," tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga membuka kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilkada 2024.
Pasalnya, ujar Hasto, dinamika politik di tingkat nasional berbeda dengan provinsi, dan kabupaten/kota.
"Sehingga kerja sama memang dimungkinkan dengan Gerindra, Golkar, PPP, Perindo, Hanura."
"Karena jangan lupa PPP, Perindo, Hanura banyak kursi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota," paparnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Lengkapi Rekom Untuk Khofifah, Golkar Punya Banyak Nama Kandidat Jatim 2 di Kontestasi Pilgub 2024.
(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku)(Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)