Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar menyampaikan selamat kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka usai Mahkamah Konstitusi (MK) memutus perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024, hari ini.
Putusan MK yang menolak gugatan sengketa hasil Pilpres 2024 dari capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandara dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu menguatkan keputusan KPU yang telah menetapkan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.
Dan berikutnya Prabowo dan Gibran bakal dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca juga: Istana: Tuduhan kepada Pemerintahan Jokowi Tidak Terbukti
Mardiansyah mengatakan, pihaknya siap mengawal pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan dan berharap akan membawa negara jauh lebih maju.
"Kami mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran yang secara sah telah ditetapkan sebagai paslon terpilih usai putusan PHPU di MK. Harapan kami beliau akan membawa negara ini kelangkah yang jauh lebih maju, masyarakatnya makin sejahtera," kata Semar kepada wartawan, Senin (22/4/2024).
Lebih lanjut, dia juga memberikan apresiasi kepada seluruh hakim Mahkamah Konstitusi yang telah melakukan persidangan dengan sangat transparan dan memutus dengan seadil-adilnya.
"Putusan MK bersifat final dan mengikat, kami menghormati sidang MK yang telah melakukan persidangan dengan sangat transparan dan memutuskan sengketa pilpres dengan sangat adil," terangnya.
Baca juga: Setelah Putusan MK, Massa Akan Gelar Aksi Besar 20 Mei, Din Syamsuddin: Kita Kepung Istana
Ia juga berharap seluruh komponen bangsa dan elit politik kembali bersatu dan menyongsong tangtangan bangsa ke depan secara bersama-sama.
"Mari kita rajut kembali persatuan bangsa untuk bersama-sama menghadapi tantangan bangsa kedepan yang jauh lebih komplek terutama situasi global saat ini yang sedang tidak menentu sehingga perlu stabilitas nasional yang kuat baik politik maupun stabilitas ekonominya," pungkas pria yang juga aktivis 98 tersebut.