News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Soal Peluang PDIP Gabung Prabowo-Gibran, Pengamat Sebut Partai Banteng Tak Punya Nilai Jual Tinggi

Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menghadiri Paku Integritas di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024). - Begini kata pengamat mengenai peluang PDIP bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran ke depannya, sebut PDIP tak punya nilai jual yang tinggi.

TRIBUNNEWS.COM - Putusan sidang Sengketa Pilpres 2024 telah rampung diumumkan dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sah menjadi capres-cawapres terpilih 2024.

Usai putusan MK tersebut, Pengamat berbicara mengenai peluang PDI Perjuangan (PDIP) untuk bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran ke depannya.

Diketahui, PDIP merupakan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 hingga mengajukan gugatan ke MK mengenai hasil Pilpres 2024.

Namun, seluruh gugatan mereka mengenai hasil Pilpres tersebut ditolak oleh MK.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli pun menilai, apabila ke depannya PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, maka akan menjadi kontraproduktif.

Terlebih lagi, PDIP kerap melontarkan pernyataan yang menunjukkan adanya pelanggaran dalam proses Pemilu 2024 ini hingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajukan Amicus Curiae ke MK.

“Saya kira ketika PDIP bergabung ke koalisi pemerintahan bisa memantik kontrakproduktif,” kata Lili dalam siaran Obrolan Newsroom di YouTube Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Maka dari itu, Lili menganggap akan menjadi sangat ironi jika PDIP memutuskan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Menjadi ironis ketika kemudian setelah pasca putusan MK ini, PDIP bergabung dengan koalisi pemerintah. Jadi akan menjadi kontraproduktif,” katanya.

Selain itu, menurut Lili, PDIP juga tak mempunyai nilai jual yang tinggi jika bergabung pemerintahan lima tahun ke depan.

“Ketika PDIP menjadi oposisi kan memberikan banyak keuntungan ketika dulu pada masa Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) gitu kan, 10 tahun,” ujar Lili.

Baca juga: Anies dan Ganjar Patuh Putusan MK, Gerindra Sampaikan Prabowo Presiden Bagi Semua Meski Tak Memilih

“Yang kemudian PDIP menjadi pemenang, terus kandidatnya terpilih menjadi presiden." 

"Jadi ada nilai jualnya, ketika PDIP bergabung (pemerintah Prabowo-Gibran) nggak ada lagi nilai jualnya,” tegas Lili.

PDIP Gugat KPU ke PTUN karena Terima Pencalonan Gibran

Dalam poin keempat dari lima poin sikap PDIP setelah gugatan mereka soal Sengketa Pilpres ditolak MK, PDIP berharap mendapat keadilan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), terutama mengenai pencalonan Gibran.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini