Nama Ahmad Lutfi memiliki elektabilitas tertinggi dibanding sejumlah nama-nama tokoh lainnya.
Ia memperoleh elektabilitas sebanyak 25,1 persen. Di urutan kedua ada kader PDIP, Hendrar Prihadi dengan elektabilitas 23,8 persen.
Disusul Ketua Gerindra Jateng, Sudaryono di angka 13,7 persen dan mantan wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen 9,4 persen.
Pendiri Kanigoro Network, Joko Kanigoro mengatakan, pihaknya melakukan survei kepada 1.400 responden di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan memakai metode multistage random sampling dan proporsional.
Margin error dari survei ini di angka 2,1 persen dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
"Dalam survei ini kami melakukannya secara dua tahap. Pertama adalah figur dengan latar belakang profesi yang dianggap publik paling memiliki kapasitas untuk memimpin Jawa Tengah."
"Kemudian kami lanjutkan dengan pertanyaan siapa tokoh yang akan dipilih masyarakat Jawa Tengah di Pilgub," kata dia dikutip dari Tribunmuria.com.
Dalam survei kedua yang digelar oleh Pollingkita.com, Ahmad Lutfi masuk masuk tiga besar dalam sejumlah poling.
Lagi-lagi ia bersaing dengan sejumlah politikus Jawa Tengah dan nasional.
Misalnya semisal Ketua DPW Partai Gerindra Jateng, Sudaryono; Hendrar Prihadi (mantan Wali Kota Semarang)
Ada juga Bambang Wuryanto (Ketua DPD PDIP Jateng), Nusron Wahid (Anggota DPR RI), Sholahuddin Ali (Ketua PW GP Ansor Jateng), dan Bupati Kendal, Dico Ganinduto.
Respons Ahmad Lutfi
Lantas, bagaimana respons Ahmad Lutfi terkait sejumlah dukungan kepada dirinya untuk maju Pilgub Jateng 2024 dan elektabilitasnya?
Dalam sebuah wawancara, Ahmad Luthfi mengaku belum memiliki niat untuk maju di Pilkada Jateng 2024.
Apalagi saat ini, ia masih aktif berdinas di kepolisian meski sebentar lagi akan pensiun.