Dave juga mengungkapkan bahwa Golkar mencalonkan Prabowo-Gibran untuk pengabdian.
Sebaliknya, partai yang identik dengan warna kuning itu tidak hanya haus kekuasaan.
"Kita kan mencalonkan dengan keyakinan untuk pengabdian bukan hanya sekedar haus akan kekuasaan," tuturnya.
PAN
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, tidak khawatir dengan bergabungnya NasDem ke dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.
Dirinya percaya Prabowo akan bertindak profesional dalam membangun koalisi di pemerintahan yang mendatang.
"PAN tidak pernah merasa khawatir dengan bergabungnya partai partai di luar koalisinya Pak Prabowo."
"Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat.
Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN.
Mengenai jatah menteri, ia menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada Prabowo.
"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo."
"Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," lanjutnya.
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo.
Pasalnya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.
"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai Amanat Nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo."