Tentang urusan dalam negeri, Robi Sugara berpendapat hal tersebut akan dibantu oleh wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka dengan melanjutkan program kerja Presiden Jokowi sebelumnya.
“Kita sama-sama menantikan Prabowo pidato di forum PBB, dia akan menggelegar. Terkait urusan dalam negeri menurut saya akan dibantu Gibran dalam melanjutkan program Pak Jokowi dan dia paham. Jadi di kepemimpinan ini akan lebih menarik,” ujarnya.
Dijelaskan Ketua Program Studi Hubungan Internasional UIN Jakarta, Indonesia sejak dahulu menganut prinsip non-blok. Pada prinsipnya, kata dia, Indonesia tidak akan bergabung dengan pakta militer atau blok politik global mana pun.
"Komitmen Prabowo sudah jelas dalam strategi kebijakan luar negri jika nanti jadi presiden, yakni menjadikan Indonesia sahabat bagi negara lain, jadi good neighbour policy, ingin menjadi tetangga baik bagi seluruh tetangga-tetangga di kawasan," ungkap Robi.
Dalam konteks itu, Robi Sugara menekankan Prabowo Subianto masih sangat membutuhkan Presiden Jokowi dalam mendiskusikan kebijakan pemerintahan ke depan. Sebab, Jokowi sendiri sudah diakui keberhasilannya dalam memimpin Indonesia selama 10 tahun.
“Yang terpenting menurut saya jangan sampai pisah dua orang ini antara Jokowi sama Prabowo, kalau bisa udah gitu karena Jokowi itu kan dia selalu dijadikan sebagai sampling keberhasilan dari Malaysia,” harapnya.
“Lihat di berita-berita di Malaysia, mereka itu pusing sejak dipimpin Jokowi karena ketinggalan terus Malaysia, apalagi sekarang dilengkapi oleh Prabowo, saya kira sekarang sambutan internasional ke Prabowo sangat tinggi dan itu menjadi kekuatan dalam memainkan kepentingan Indonesia di dunia internasional," katanya.