News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Vox Point Indonesia Berharap Prabowo-Gibran Perhatikan Kaum Marginal

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Vox Point Indonesia, Yohanes Handojo Budhisedjati, berharap Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2024 memperhatikan kaum marginal.

Handojo mengatakan kaum marginal adalah kalangan pengemis, pemulung, buruh, petani, dan orang-orang dengan penghasilan pas-pasan atau bahkan kekurangan. 

"Sehingga kelompok marginal perlu perhatian yang lebih maksimal," kata Handojo dalam sambutannya pada dialog nasional bertajuk "Optimisme Kaum Termarjinalkan dan Terpinggirkan Bersama Pemerintahan Yang Baru" di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Sabtu (27/4/2024). 

Dia menjelaskan Badan Pusat Statistik merilis persentase penduduk miskin pada 17 Juli 2023, yakni pada Maret 2023 sebesar 9,36 persen. Jika dijumlahkan, penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 25,90 juta orang. 

Handojo menduga salah satu penyumbang penduduk dengan kategori miskin adalah dari kaum marginal dan terpinggirkan. 

Sebab, penduduk yang tidak punya penghasilan atau penduduk dengan penghasilan rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan setiap hari. 

"Jumlah penduduk termarjinalkan dan atau terpinggirkan bisa dibilang setara dengan jumlah penduduk miskin di Indonesia. Karena itu, pemerintah mesti memberikan perhatian khusus terhadap mereka," ujar Handojo. 

Handojo juga menyinggung persolan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Menurutnya, TPPO merupakan kejahatan luar biasa yang harus ditumpas bersama-sama. 

Handojo meminta Prabowo-Gibran untuk mewaspadai dan tegas memberantas TPPO. Sebab, penindakan terhadap kasus perdagangan orang masih di atas angka ratusan.

"Pada 2021, Polri melaporkan menindak 23 kasus TPPO yang terjadi di dalam negeri. Namun, TPPO lintas negara justru lebih banyak yaitu 159 kasus dengan penyelesaian 111 kasus," ucapnya.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun, Bulog Bisa Penuhi?

Handojo pun mendorong Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menangani kaum marginal, terpinggirkan, dan human trafficking secara profesional melalui upaya strategis oleh para stakeholder dan pemerintah. 

"Karena dengan cara tersebut, kita optimis akan membantu mengurangi angka kemiskinan. Dan, tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya. 

Handojo juga mendukung langkah strategis pemerintahan Prabowo-Gibran untuk membantu masyarakat melalui program makan gratis.

Dia menyebut program ini sangat baik untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, termasuk kaum marginal dan terpinggirkan. 

"Apa yang digagas Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran Rakabuming Raka melalui program makan gratis harus disambut dan didukung untuk membantu masyarakat termarjinalkan dan terpinggirkan," ungkapnya .

Karena itu, ia mengharapkan semua elemen bangsa Indonesia mendukung program tersebut, seperti yang dilakukan Ormas Katolik Vox Point Indonesia melalui dialog nasional ini. 

"Sebagai ormas Katolik, kami punya tugas untuk menyumbangkan gagasan terkait persoalan ini. Salah satu yang dilakukan Vox Point Indonesia yakni kontribusi sambung kebaikan untuk kaum termarginalkan dan terpinggirkan melalui Dialog ini," imbuh Handojo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini