Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memprediksi susunan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran diisi lebih 50 persen kader partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Hal itu terjadi karena pertimbangan untuk mengakomodasi parpol di KIM menjadi satu dari sekian banyak faktor mengapa susunan kabinet bakal diisi 50.
"Koalisi pendukung Pak Prabowo ini nanti partainya banyak, ada KIM, di luar KIM ada PKB dan NasDem, bisa jadi ada PKS, artinya kan yang perlu diakomodasi dalam kabinet menjadi banyak," kata Qodari di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024)
Meski begitu, Qodari menyebut publik tak perlu mempermasalahkan jika para menteri kabinet didominasi kader parpol.
"Kalau pengalaman yang sudah-sudah ya hitungan kasar sekitat 50 persen lebih berasal dari kantong parpol atau ketum parpol tapi hemat saya seharusnya tak menjadi masalah, sejauh yang dipilih parpol ini profesional di bidangnya," kata Qodari.
Baca juga: Dulu Sekutu di Pilpres, Anies Baswedan dan PKS Akan Saling Berhadapan pada Pilgub Jakarta 2024?
Dia mengatakan kans profesional menjadi menteri kabinet akan kecil juga lantaran Prabowk ingin menguatkan dukungan di parlemen.
"Kebutuhan untuk dukungan di parlemen, secara defakto kan orang-orang di parpol juga berjuang di Pilpres kemarin, yang berjuang saja belum tentu dapet, apalagi enggak berjuang, jangan teralu ngarep," pungkasnya.