TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Jelang Pilkada Solo 2024, peta kekuatan politik di Kota Bengawan disebut terbagi menjadi dua sumbu.
Hal itu diungkapkan pengamat politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Suwardi.
Suwardi mengatakan, dua sumbu kekuatan politik di Kota Solo adalah sumbu Pucangsawit dan sumbu Sumber.
Diketahui, Pucangsawit merupakan nama kelurahan di Kota Solo di mana Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, tinggal.
Sumbu Pucangsawit merepresentasikan kekuatan PDIP.
Sementara, Sumber merupakan kelurahan tempat di mana kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Sumbu Pucangsawit dimotori PDIP, yang satu sumbu Sumber yang lebih banyak turunan kekuatan politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilpres 2024," ungkap Suwardi dalam program dialog Overview Tribunnews, Kamis (13/6/2024).
Suwardi berujar, berdasar hasil Pileg, PDIP memiliki kursi besar di DPRD Kota Solo, yaitu 20 kursi.
"Sementara Koalisi Indonesia Maju kalau bergabung, itu kira-kira memiliki kekuatan yang besar pula," ujarnya.
Maksimal 2 Calon
Suwardi memprediksi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo pada November 2024 nanti bakal diikuti maksimal dua calon dari kubu Pucangsawit dan kubu Sumber.
Tetapi, jika terjadi rekonsiliasi pada dua kekuatan sumbu politik di Solo itu, maka bisa jadi hanya akan ada calon tunggal di Pilkada Solo.
Baca juga: Tunggu Arahan Gibran di Pilkada Solo 2024, Relawan: Mas Gibran Bilang Merah, Kami Merah
"Sampai dengan hari ini saya meyakini Pilkada Solo akan diikuti dua pasangan calon, kalau tiga kayanya enggak, tetapi kalau satu pasangan calon itu mungkin," ungkapnya.
"Kalau sampai (kubu Pucangsawit dan kubu Sumber) rekonsiliasi, sudah tidak ada yang berani itu untuk menantang di Pilkada," pungkasnya.
Sementara itu, hingga saat ini sejumlah nama muncul sebagai kandidat calon Wali Kota Solo.
Seperti Teguh Prakosa (Wakil Wali Kota Solo/PDIP), KGPAA Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (Gusti Bhre), Her Suprabu (Pengusaha/PDIP), Astrid Widayani (Rektor UNSA/Non Partai), hingga Sekar Tandjung (Golkar) dan nama-nama lain.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)