Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur petahana Jakarta, Anies Baswedan diragukan mendapatkan tiket maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.
Keraguan itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga mengatakan semua partai politik memang masih sedang berproses untuk menentukan calon yang akan diusung. Dia bilang, semua memiliki hak politik yang sama untik maju di Pilkada.
"Semua masih berproses, berdiskusi menyamakan persepsi dan hati. Semua memiliki hak politik yang sama untuk menjadi calon," kata Viva saat dikonfirmasi, Jumat (21/6/2024).
Hal yang pasti, kata Viva, figur yang mau maju di Pilkada Jakarta harus memenuhi syarat pencalonan yang diatur. Yakni, calon itu harus mendapatkan dukungan dari 20 persen kursi DPRD Jakarta.
"Nanti yang mengusung adalah partai politik tingkat pusat. Sesuai UU Pilkada syarat pencalonan 20 persen kursi di lembaga legislatif," ungkapnya.
Viva menjelaskan partainya juga sudah memiliki jagoan yang bisa dipertimbangkan di Pilkada Jakarta.
Dia menyebut partai berlambang matahari terbit itu mengusulkan proposal agar Ketua DPP PAN, Zita Anjani menjadi bakal cawagub Jakarta.
"PAN sudah punya calon sendri, yaitu Zita Anjani sebagai bakal cawagub. Untuk selanjutnya karena PAN tidak dapat mengusung sendirian maka PAN akan kerjasama atau koalisi dengan partai lain. Kita tunggu dinamika politik selanjutnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, teka-teki apakah Gubernur petahana Jakarta, Anies Baswedan akan mendapatkan tiket untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 masih menjadi misteri.
Sebab hingga saat ini, belum ada satupun partai yang sudah memberikan tiket rekomendasi secara resmi.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga mengungkap perkiraan yang serupa. Dia menilai belum tentu Anies mendapatkan tiket untik maju di Pilkada Jakarta 2024.
Anak buah Prabowo Subianto itu mengungkit Anies yang disebut sudah pasti mendapatkan dukungan dari PKS dan PKB. Padahal, kedua partai tersebut belum menyampaikan dukungan secara resmi di tingkat pengurus pusat.