Adapun sejumlah tokoh yang selama ini digadang-gadang nyalon, di antaranya ada Astrid Widayani yang juga Rektor UNSA, memperoleh 2,2 persen persen, disusul HM Mashuri 1,0 persen dan Her Suprabu 0,8 persen.
Sementara ada 5,3 persen persen tidak tahu atau tidak/belum menjawab.
Menurut Yuhan, alasan responden memilih tokoh yang berada di posisi lima besar yakni Gusti Bhre, Teguh, Kaesang, Sekar hingga Ferry dianggap merakyat dan santun, membawa perubahan serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Merakyat dan santun 23,3 persen, diikuti dipercaya bisa meningkatkan ekonomi 25,2 persen dan membawa perubahan 15,7 persen."
"Itulah 3 alasan utama mengapa memilih. Masih ada alasan-alasan lain dengan persentase di bawahnya," ungkapnya.
Bahkan masyarakat, tambah dia, hampir 50 persen menginginkan perekonomian masyarakat meningkat ketika ditanya isu yang paling penting dibahas bakal calon wali kota.
Perihal perekonomian dan kesejahteraan jadi keinginan besar yang diharapkan kepada pemimpin Solo ke depan.
"Masyarakat sebesar 43,6 persen meninginkan calon membahas tentang perekonomian Solo meningkat. Itu yang dianggap paling penting. Kemudian bantuan merata 22,0 persen dan juga kesehatan gratis 8,4 persen," kata dia.
Sebagai informasi, survei Jarcomm dilaksanakan pada 27 Juni-1 Juli 2024.
Adapun survei mewawancarai responden dilakukan dengan tatap muka sebanyak 500 responden Gen Z dan Millenial berusia 17-40 tahun yang dipilih melalui metode multistage random sampling.
Untuk margin of error ± 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Berikut Elektabilitas Calon Wali Kota Solo Top of Mind:
1. Bhre Cakrahutomo 31,8 persen
2. Teguh Prakosa 27,0 persen
3. Kaesang Pangarep 23,4 persen
4. Sekar Tandjung 4,1 persen
5. Ferry Indrianto 3,9 persen
6. Astrid Widayani 2,2%
7. HM Mashuri 1,0%
8. Her Suprabu 0,8%
9. TT/TM 5,8%
(Tribunnews.com/Chrysnha)