TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Litbang Kompas telah melakukan survei terkait Pilgub Jakarta 2024. Elektabilitas Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ada di posisi teratas.
Bagaimana dengan Ridwan Kamil, calon yang digadang bakal diusung parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM)? Mantan Gubernur Jabar itu tercecer di posisi ketiga. Jaraknya cukup jauh.
Jika Anies Baswedan dan Ahok masing-masing mendapat 29,8 persen dan 20,0%, Ridwan Kamil masih di kisaran angka 8,5%.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (16/7/2024), survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024.
Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.
Apa respons elite-elite parpol terkait hasil survei ini? Apakah akan mengubah lanskap peta politik jelang Pilgub Jakarta?
Perintah Golkar kepada Ridwan Kamil
Menanggapi survei itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto meminta agar Ridwan Kamil untuk meningkatkan elektabilitasnya di Pilkada Jakarta. Dengan begitu, alumnus ITB itu bisa bersaing dengan cagub lainnya.
"Kami minta yang 8 persen itu dinaikkan karena partai akan memutuskan sudah parlevel calon-calon yang lain," kata Airlangga seusai acara deklarasi dukungan Depinas SOKSI di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Airlangga menjelaskan Golkar sudah memberikan dua surat rekomendasi kepada Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat. Namun, ia juga mengingatkan suara kadernya itu sudah mencapai 52 persen.
"Ya kan sudah memberikan pesan kepada RK untuk di Jakarta atau Jabar, tentu di Jabar suaranya sudah lebih dari 52 persen," ungkapnya.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian itu menyatakan bahwa Ridwan Kamil masih memiliki waktu satu bulan untuk meningkatkan elektabilitas di Pilkada Jakarta.
"Masih ada waktu 1 bulan untuk bekerja keras," pungkasnya.
Di tempat berbeda, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan saat ini Ketum Gerindra, Prabowo Subianto masih sedang melakukan tahapan pendalaman terlebih dahulu.