TRIBUNNEWS.com - Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Irjen Dedi Prasetyo, menyinggung soal aturan saat ditanya kemungkinan mantan Kapolda Jawa Tengah, Komjen Ahmad Luthfi, maju di Pilkada Jateng 2024.
Dedi mengingatkan anggota Polri dilarang berpolitik praktis, seperti yang tertuang dalam Pasal 28 ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri.
Karena itu, Dedi mengingatkan agar aturan itu dipatuhi oleh semua anggota Polri.
"Tetap aturan, tetap mengacu pada regulasi yang ada," katanya usai upacara kenaikan pangkat dan serah terima jabatan (sertijab) sejumlah perwira tinggi (pati) Polri di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024), dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Dedi memastikan, apabila Ahmad Luthfi mendapat rekomendasi partai politik (parpol) untuk maju Pilkada Jateng 2024 dan memutuskan menerimanya, maka harus mengundurkan diri.
"Itu kalau sudah mendapat rekomendasi dari partai politik, harus mengundurkan diri," tegas Dedi.
"Ya ketika menerima (rekomendasi parpol), dan mau mendaftar, harus mengundurkan diri," pungkasnya.
Sementara itu, Ahmad Luthfi mengaku belum bisa memastikan apakah dirinya akan maju Pilkada Jateng 2024.
Ia juga mengatakan belum menerima ataupun menolak rekomendasi dari sejumlah partai.
Sebab, menurut Ahmad Luthfi, saat ini ia masih disibukkan proses sertijab Polda Jawa Tengah.
"Belum (dipastikan ikut Pilkada Jateng 2024). Lihat nanti, belum (memutuskan menerima rekomendasi atau tidak)," kata Ahmad Luthfi usai upacara kenaikan pangkat, Senin, dilansir Wartakotalive.com.
Baca juga: Komjen Ahmad Luthfi Sebut Pelantikan Dirinya sebagai Irjen Kemendag Masih Menunggu Waktu
"Kan baru selesai proses serah terima Polda (Jawa Tengah)," imbuh dia.
Diketahui, Ahmad Luthfi mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, dari Irjen menjadi Komjen.
Kenaikan pangkat ini seiring dengan dirinya yang dimutasi sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenerian Perdagangan (Kemendag).
Sementara, jabatan Kapolda Jateng yang sebelumnya diemban Ahmad Luthfi, kini diduduki Irjen Ribut Hari Wibowo.
4 Partai Sepakat Dukung Ahmad Luthfi
Setidaknya ada empat partai yang sudah sepakat mendukung Ahmad Luthfi untuk maju Pilkada Jateng 2024.
Keempat partai itu adalah Golkar, PAN, Gerindra, dan PSI.
"Golkar, PAN, Gerindra, dan PSI, ya kita seharusnya ke arah situ (koalisi) karena harus memenuhi kursi," ungkap Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar Jawa Tengah, M Iqbal, Kamis (25/7/2024).
Untuk Golkar, lanjut Iqbal, memang telah sepakat mendukung Ahmad Luthfi.
Hal ini diarahkan langsung oleh Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca juga: 8 Kapolda Resmi Berganti, Irjen Ribut Hari Wibowo Gantikan Komjen Ahmad Luthfi
"Kemarin rapat pleno Rabu (24/7/2024) malam. Ketua Umum menyampaikan untuk gubernur, Golkar (mendukung) Pak Luthfi," katanya.
Iqbal mengungkapkan rencana deklarasi masih menunggu waktu lantaran Ahmad Luthfi belum pensiun.
Meski demikian, ia memastikan deklarasi akan dilakukan sebelum pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur.
"Rencana deklarasi koalisi menunggu waktu yang tepat. Kan Pak Luthfi belum pensiun," ujar Iqbal.
"Tapi, yang pasti, sebelum pendaftaran sudah ada deklarasi, sekitar Agustus 2024," lanjutnya.
Survei Pilkada Jateng 2024
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 20-25 Juni 2024, Ketua Umum PSI sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, menempati posisi puncak elektabilitas cagub Pilkada Jateng 2024.
Kaesang yang memperoleh elektabilitas sebanyak tujuh persen, hanya terpaut 0,2 persen dari Ahmad Luthfi.
Mantan Kapolda Jateng itu berada di urutan kedua dengan elektabilitas 6,8 persen.
Kemudian, di posisi ketiga ada mantan Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, dengan elektabilitas 3,2 persen.
Berikut ini elektabilitas cagub Pilkada Jateng 2024 menurut surveI Litbang Kompas:
- Kaesang Pangarep: 7 persen
- Ahmad Luthfi: 6,8 persen
- Taj Yasin Maimoen: 3,2 persen
- Raffi Ahmad: 2,8 persen
- Dico Ganinduto: 2,6 persen
- Bibit Waluyo: 2,4 persen
- Hendrar Prihadi: 2 persen
- Muhammad Yusuf Chudlori: 1,2 persen
- Bambang Wuryanto: 1,2 persen
- Sudirman Said: 0,8 persen
Meski demikian, hasil survei Litbang Kompas menunjukkan belum ada figur dominan di Pilkada Jateng 2024.
Dari 500 responden, sebanyak 64 persen atau 320 orang, menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Kemudian, jika dilihat dari rujukan publik, belum ada figur yang elektabilitasnya di atas 10 persen.
Di sisi lain, survei tersebut memperlihatkan pilihan responden masih bisa berubah apabila dilihat dari persentase responden yang mempertimbangkan akan memilih.
Sejumlah 49,2 persen pemilih menyatakan mempertimbangkan Raffi Ahmad apabila dicalonkan menjadi gubernur Jawa Tengah.
Selain itu, ada 39 persen responden yang masih mempertimbangkan Gus Yasin apabila dicalonkan menjadi gubernur Jawa Tengah.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polri Sebut Komjen Ahmad Luthfi Harus Mundur Jika Maju di Pilkada Jateng 2024
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo, Wartakotalive.com/Ramadhan LQ, Kompas.com/Rahel Narda)