TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur Jawa Barat 2018-2023, Ridwan Kamil dinilai dihadapkan pada situasi sulit menjelang Pilkada 2024.
Ridwan Kamil disebut-sebut bakal maju di Pilgub Jakarta melalui Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Diketahui, Ridwan Kamil baru satu periode menjadi Gubernur Jawa Barat dan berpeluang melanjutkan kepemimpinan andai maju di Pilgub Jabar.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai Ridwan Kamil bakal mau maju di Pilkada Jakarta demi hubungan baiknya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, baik-baik saja.
"Ridwan Kamil kesulitan menentukan di mana ia bisa maju, dia tidak bebas menentukan," ungkap Hendri dalam dialog Overview Tribunnews, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, ada kekuatan di belakang Ridwan Kamil yang menginginkannya maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Sebetulnya dia enggak pengen, tapi terpaksa maju di sana (Jakarta) karena takut hubungan baik Jokowi dan Prabowo kepada dirinya itu terganggu," ungkap Hendri.
Menurut Hendri, apa yang terjadi pada Ridwan Kamil merupakan konsekuensi 'demokrasi siasat'.
Istilah itu diungkapkan Hendri melihat kondisi demokrasi saat ini yang tidak lagi ideal seperti seharusnya.
"Yang terjadi saat ini demokrasi siasat, bukan demokrasi original dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat."
"Semuanya ditentukan partai politik," ungkapnya.
Diketahui, hingga saat ini belum ada kandidat kuat calon Gubernur Jakarta yang diusung KIM.
Baca juga: Dari Anies sampai Edy Rahmayadi, 4 Sosok Ini Dinilai Sulit Maju Pilkada meski Elektabilitas Tinggi
Wacana KIM Plus
Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, akan ada partai politik lain yang bekerja sama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) alias "KIM Plus" di dalam pemilihan gubernur (Pilgub) 2024.
Dasco menyebut, kerja sama KIM Plus itu akan dilakukan di beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
"Ada Jawa Tengah, ada DKI kan begitu, Jawa Tengah," kata Dasco sesuai menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Perindo 2024 di iNews Tower, Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Menurutnya, keputusan mengenai siapa yang diusung dalam Pilkada di beberapa daerah tersebut menunggu presiden terpilih, Prabowo Subianto pulang dari luar negeri.
"Ini nunggu Pak Prabowo pulang. Akan ada pertemuan dari partai-partai koalisi. Koalisi Plus, Koalisi Indonesia Maju Plus," ujar Dasco.
Namun, Dasco enggan menyebutkan siapa partai politik (parpol) yang akan bekerja sama dengan KIM.
"Plus ada partai lain dong yang ikut kan begitu. Akan membicarakan mengenai Pilkada tadi," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, KIM dibentuk dalam Pilpres 2024 lalu.
KIM adalah gabungan partai pendukung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Mereka di antaranya Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Garuda, Prima, dan Gelora.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Igman Ibrahim)