Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengusulkan Ridwan Kamil (RK) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar) 2024.
Yandri menyebut mantan Wali Kota Bogor sekaligus kader PAN Bima Arya Sugiarto siap mendampingi Ridwan Kamil jika maju di Jabar.
"Ya kalau PAN minta RK di Jabar. Kalau bisa kan pasangannya sama Bima Arya," kata Yandri saat dihubungi, Kamis (1/8/2024).
Dia menjelaskan peluang Ridwan Kamil untuk maju dalam Pilgub Jakarta memang masih terbuka.
Namun, Yandri menuturkan bahwa dari hasil survei beberapa lembaga menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil lebih tinggi di Jabar ketimbang Jakarta.
"Dia masih terbuka, Rk di Jakarta terbuka. Tetapi dia lebih terbuka di Jawa Barat, dari survei kemudian peluang menang," ujarnya.
Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Golkar untuk memutuskan apakah Ridwan Kamil maju di Jabar atau Jakarta.
"Tetapi itu tergantung Golkar-nya. Karena itu beliau kader golkar. Karena yang maju langsung RK, ya, saya kira nanti keputusannya ada di RK dan di Golkar," ucap Yandri.
Baca juga: KIM Isyaratkan Nama Selain Kaesang dan Ridwan Kamil jadi Cagub Jakarta, Diumumkan Menit Terakhir
Jawaban Ridwan Kamil
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil hingga saat ini belum memutuskan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
Setidaknya ada tiga tanggal yang menjadi waktu pengumuman dan sudah ditentukan Golkar.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan bahwa tiga tanggal yang ditentukan tersebut sudah ditentukan pada Agustus 2024 mendatang.
"Tanggal 8-16-22. Kalau Golkar itu ada tiga jendela. Jendela tanggal 8, jendela tanggal 16, jendela tanggal 22," kata Kang Emil di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2024).
Eks Gubernur Jawa Barat itu mengatakan bahwa cepat atau tidaknya keputusan yang diambil Golkar tergantung dari dinamika politik. Namun yang paling cepat, keputusan akan ditentukan pada 8 Agustus 2024.
"Berarti kalau nggak ada dinamika tanggal 8 agustus, kalau masih ada dinamika 16, kalau masih ada dinamika lagi tanggal 22. Karena pendaftaran kan tanggal 27-28," jelasnya.
Hingga saat ini, kata Kang Emil, koalisi Indonesia maju masih sedang melakukan diskusi mendalam mengenai penentuan nasibnya. Hal yang pasti, ia nantinya akan taat apapun keputusan Golkar dan KIM.
"Saya itu fatsun taat pada partai dan koalisi. Idealnya ya, idealnya koalisi KIM ini menang di Pilpres, menang juga di Pilkada. Tapi kan kenyataan di bawah enggak mudah, membahasakan satu frekuensi plek begitu," jelasnya.
"Ada daerah-daerah termasuk Jabar dan DKI itu masih berhitung. Berhitung tuh dari mana cagubnya di KIM, siapa wakilnya. Nah itu Jakarta Jabar itu masih dalam pembahasan itu," tuturnya.