News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Pembentukan KIM Plus Digadang untuk Jegal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Ini Kata PKB

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju di Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid merespons soal adanya peluang terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilkada Jakarta 2024.

KIM Plus itu digadang menjadi salah satu upaya untuk menjegal pencalonan Anies Baswedan sebagai kontestan calon gubernur.

Baca juga: Pengamat Ungkap Dua Syarat KIM Plus Bisa Terbentuk, Bidikan Utama PKS Bukan NasDem

Merespons hal itu, Jazilul menilai kalau KIM Plus dibentuk karena ada keinginan dari beberapa partai politik untuk membentuk kolaborasi yang lebih luas.

"(KIM Plus itu) Ada keinginan untuk melakukan kerjasama kolaborasi dalam pemerintahan ke depan dan sebagian dimulai dari Pilkada. Kan kita ingin Pilkada berjalan lancar, apalagi di DKI, engga ada riuh-riuh, supaya semuanya lancar," kata Jazilul saat dimintai tanggapannya, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Pengamat Ungkap Dua Syarat KIM Plus Bisa Terbentuk, Bidikan Utama PKS Bukan NasDem

Jazilul juga enggan memusingkan kaitan koalisi di Pilpres 2024 dengan Pilkada nantinya.

Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, koalisi Pilpres yang sudah berlalu maka sejatinya sudah selesai.

Sementara di Pilkada saat ini, waktunya setiap partai untuk menyusun kerja sama baru.

"Kan sudah tidak ada lagi sebenarnya istilah-istilah seperti itu kan, kalau pilpres selesai ya selesai. Pilkada lihat aja di banyak tempat ada macam-macam itu zig zag antara partai-partai ya di lokalnya," ujar Jazilul.

Saat disinggung soal adanya kemungkinan kandidat melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta 2024 sendiri, dia menilai kalau itu suatu keniscayaan mundurnya demokrasi di Indonesia.

Peluang terjadinya kandidat melawan kotak kosong karena digadang pada Pilkada Jakarta 2024 ini KIM Plus akan menjadi koalisi gemuk yang memungkinkan tidak ada sosok lain yang didorong karena tidak memenuhi syarat.

"Kalau demokrasi mah mundur terus," ucap Jazilul.

Diketahui, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus dikabarkan akan melakukan deklarasi bersama mengenai sosok pasangan calon yang akan diusung di Pilkada Jakarta 2024 pada Rabu (7/8/2024) besok.

Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengaku enggan untuk membeberkan kabar tersebut. Nantinya, ia meminta masyarakat untuk menunggu kabarnya besok. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini