Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang warga bernama Samson melaporkan soal pencatutan NIK (nomor induk kependudukan) miliknya untuk mendukung bakal calon gubernur dan wakil gubernur Dharma Pongrekun-Kun Wardana jalur independen di Pikada Jakarta 2024 ke polisi.
Adapun laporan tersebut diterima pihak Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/4830/VII/2024/SPKT POLDA METRO JAYA, tanggal 16 Agustus 2024. Namun, terlapor dalam hal ini masih dalam penyelidikan.
"Membuat laporan polisi terkait dengan pencatutan data nomor induk kependudukan pak Samson untuk digunakan terhadap pencalonan atau dukungan terhadap calon perseorangan individu gubernur DKI Jakarta atas nama bapak Komjen Purn Dharma Pongrekun dan wakilnya bapak Kun," kata kuasa hukum pelapor, Army Mulyanto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (16/8/2024) malam.
Dalam laporannya, Army menyebut kliennya menyerahkan sejumlah bukti di antaranya tangkapan layar hasil pengecekan di situs KPU, identitas milik pelapor, KTP, dan lainnya.
Sementara itu, Samson selaku korban menyebut awalnya dia mengetahui adanya isu pencatutan itu dari media sosial.
Kemudian, dia mencoba mengecek di situs KPU untuk mengecek kebenaran data pribadinya turut dicatut itu.
"Saya coba cek ternyata nama saya tercatat dan di situ dalam tampilan website KPU RI itu dinyatakan bahwa saya adalah salah satu pendukung, sementara saya tidak pernah melakukan itu, itu yang menjadi keberatan saya," ungkapnya.
Baca juga: Cak Imin Minta KPU Klarifikasi Kasus KTP Dicatut Calon Independen Pilkada Jakarta Dharma Pongrekun
Setelah itu, Samson mengaku juga mengecek NIK milik istri dan anaknya. Namun beruntung data keduanya tak dicatut.
"Nah, ternyata di media sosial sudah berseliweran dan banyak, bukan hanya saya, tapi berkaitan dengan itu saya kira saya juga punya kekhawatiran ini data saya darimana dia dapat dari mana, jangan-jangan sudah tersebar gitu dan mungkin bisa disalahgunakan bukan hanya untuk Pemilu tapi untuk hal-hal lain," tuturnya.
Samson merasa dirugikan karena tidak mengenal sosok Dharma Pongrekun secara pribadi maupun publik yang maju sebagai calon independen itu.
"Saya sama sekali tidak pernah kenal dengan Dharma. Timses saya juga tidak kenal," ujarnya.
Diketahui, Komjen Pol (Purn.) Dharma Pongrekun merupakan seorang purnawirawan Polri yang jabatan terakhirnya sebelum pensiun adalah Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara dan Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.
Selama berkarier di kepolisian, Dharma yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 ini pernah bertuga di Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat hingga Bareskrim Polri.
Baca juga: Flyer Sudah Tersebar, PDIP Angkat Bicara Kabar Usung Anies-Rano Karno di Pilkada Jakarta
Usai pensiun dari Polri, Dharma Pongrekun mencoba peruntungan ke dunia politik dengan langsung mendaftarkan diri ke KPU Jakarta sebagai bakal Calon Gubernur Jakarta dari jalur independen pada Pilkada Jakarta 2024.
Wakilnya adalah Kun Wardana Abyoto yang tercatat sebagai dosen tetap di Institut Sains dan Teknologi Nasional. Ia tercatat mengajar program studi teknik elektro sejak 2002 hingga 2023.
Dalam karier politiknya, Kun Wardana sempat tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) pada 2010-2015. Selanjutnya dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Kun bertarung lewat Partai Amanat Nasional (PAN), namun tidak lolos.
Dalam verifikasi faktual pertama, Dharma-Kun dinyatakan tidak lolos karena hanya 183.001 data dukungan. Sedangkan, berdasarkan hasil verifikasi faktual kedua, data dukungan mencapai 826.766 yang lolos verifikasi. Data yang memenuhi syarat 494.467 dukungan dan yang tak memenuhi syarat, 332.299 dukungan.
Jika ditotal, data yang memenuhi syarat verifikasi faktual satu dan dua mencapai 677.468 data dan melebihi syarat dukungan minimal 618.968 dukungan. Akan tetapi, warganet lantas mengeluhkan data kependudukan mereka dicatut untuk mendukung paslon Dharma-Kun.
Awal Kali Terbongkar
Kabar dugaan pencatutan NIK KTP milik warga untuk mendukung pencalonan pasangan cagub dan cawagub jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, viral dan jadi sorotan banyak pihak.
Dugaan ini muncul setelah KPU DKI Jakarta menggelar rapat pleno rekapitulasi dukungan bakal pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto, untuk bertarung di Pilkada Jakarta 2024. Berdasarkan rapat tersebut, pasangan jalur independen ini dinyatakan lolos persyaratan.
Baca juga: Ridwan Kamil Batal Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Kans Ahok dan Calon Independen Menguat
Mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus mantan calon presiden 2024, Anies Baswedan, melalui akun X-nya, mengakui NIK-nya aman dari dugaan pencatutan untuk cagub-cawagub independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Namun demikian, beberapa anak dan kerabatnya terdaftar. Hal itu diketahui setelah dilakukan pengecekan identitas diri di situs info pemilu.
"Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi, KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yang bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen," tulis Anies, dalam unggahannya di akun X-nya, Jumat (16/8/2024).
Tak hanya Anies, beberapa warga juga mengaku menjadi korbaan dugaan pencatutan nama itu.
Satu di antaranya, akun X @ayamdreampop, "Warga Jakarta cek KTP lo pada sekarang! Gue gak tau ini siapa dan gue gak pernah merasa daftarin dukungan gua ke orang ini, tiba-tiba NIK gua dicatut sebagai pendukung dua orang ini buat maju cagub DKI?????".
Warga lain juga mengaku identitasnya tercatat mendukung pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meski ia merasa tak pernah memberikan dukungan tersebut.
"Waduh iya lagi, NIK gue juga kena catut nih. Gimana ini pertanggung jawabannya woy @dukcapiljakarta @KPU_ID @kpu_dki," tulis akun X @ardibhironx, Jumat ini.