Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak petinggi dari 12 partai politik resmi menandatangani piagam pernyataan dukungan kepada bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta Ridwan Kamil dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta Suswono di Hotel Sultan Jakarta pada Senin (19/8/2024).
Selain itu, mereka juga telah mendeklarasikan Ridwan Kamil dan Suswono sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta.
Mereka mengusung slogan Jakarta Baru Menuju Jakarta Maju.
Namun sebelum menandatangani piagam dan membacakan deklarasi dukungan tersebut, masing-masing petinggi parpol menyampaikan "titipan" berupa aspirasi dan harapan kepada Ridwan Kamil dan Suswono bila menang dalam Pilkada Daerah Khusus Jakarta 2024.
Mereka yang menyampaikan sambutan di antaranya Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim, Plt Sekjen Partai Garuda Ihsan Jauhari, dan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Selain itu juga Sekjen Partai Perindo Ahmad Rofiq, Anggota Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ratu Isyana Bagoes Oka, Sekjen Partai PAN Eddy Soeparno, Sekjen PPP Arwani Thomafi, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Baca juga: PDIP Sebut Kemungkinan Ridwan Kamil Diarahkan Lawan Kotak Kosong atau Calon Boneka di Pilgub Jakarta
Berikut ini rangkuman "titipan" dari 12 petinggi parpol tersebut yang disampaikan dalam acara Deklarasi Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024.
1. Golkar
Dalam sambutannya, Lodewijk mengangkat soal pengalaman Amerika Serikat, Australia, dan India saat memindahkan ibu kotanya dari satu kota ke kota lainnya.
Ia pun beharap Ridwan Kamil dan Suswono dapat menjadikan Jakarta menjadi Jakarta yang baru dan maju setelah ibu kota Indonesia pindah ke Ibu Kota Negara Nusantara di Pulau Kalimantan.
"Mudah-mudahan setelah IKN ini terbentuk dan keluar surat Perpres tentang itu, beliau-beliau bisa mengantarkan Jakarta yang baru ini menjadi Jakarta Maju," kata dia.
2. PKB
Hasanuddin mengatakan PKB berharap Jakarta Baru dan Jakarta Maju berlandaskan, berpegangan, dan berpondasikan kepada konstitusi yang dihormati dan diimplementasikan dalam pemerintahan di Daerah Khusus Jakarta.
Sebab, menurutnya dengan menjalankan konstitusi sebaik-baiknya maka amanat konstitusi baik soal perbaikan ekonomi, kesejahteraan rakyat, ataupun penghormatan atas seluruh nilai dan etika-etika kebangsaan kemasyarakatan, keagamaan menjadi modal besar buat bangsa.
"Jakarta harus benar-benar ditata menjadi sebuah kota yang berbeda setelah nanti tidak lagi menjadi ibukota. Itu tantangan tidak mudah untuk kita semua. Karena tantangan tidak mudah, maka gotong royong kita, persatuan kita, kebersamaan kita, akan menjadi kunci sukses," kata dia.
Baca juga: Golkar Beri Sinyal Batal Usung Airin Rachmi Diany di Pilkada Banten 2024
3. Gelora
Fahri berharap tidak ada konflik antara antara gubernur dan wakil gubernur di masa yang akan datang.
Ia juga meminta Ridwan Kamil juga tidak tergoda untuk maju dalam Pilpres selanjutnya mengingat Partai Gelora menginginkan Presiden Terpilih RI Periode 2024 - 2029 Prabowo Subianto dapat memimpin selama dua periode.
"Kepada Pak Ridwan Kamil saya ingin mengatakan jujur di forum kita ini karena bisa jadi ada godaan kuat untuk mengambil celah. Kami di koalisi terus terang menginginkan Pak Prabowo memimpin kita selama dua periode," kata dia.
"Jadi jangan tergoda. Gubernur menurut Undang-Undang kita dan menurut sistem pemerintahan kita adalah kepanjangan tangan dari Presiden Republik Indonesia, dari pemerintah pusat. Tugasnya adalah menjadi pelaksana program pusat," sambung dia.
4. Nasdem
Hermawi berpesan agar Jakarta setelah hadirnya Ibu Kota Negara Nusantara harus tetap mencerminkan ke-Indonesiaan.
Untuk itu, ia meminta Ridwan Kamil dan Suswono tetap mempertahankan pluralisme dan kemajemukan di Jakarta.
"Ini juga pesan NasDem kepada Pak Ridwan Kamil 5 tahun lalu ketika kami mendukung beliau maju sebagai Pilgub Jawa Barat bagaimana mempertahankan ke-Indonesiaan. Itu tidak mudah. Kalau itu saja bisa kita pertahankan itu sudah modal awal menuju ke tujuan yang lebih besar," kata dia.
5. Garuda
Ihsan mengatakan Jakarta adalah pusat adalah pusat budaya, pusat peradaban, dan etalase bagi Indonesia.
Untuk itu, Jakarta membutuhkan orang yang bisa berkiprah tidak hanya di nasional namun juga di internasional.
"Jakarta membutuhkan orang yang sangat bisa berkiprah. Karena pandangan Jakarta bukan hanya dari Indonesia tetapi juga melalui dunia internasional," kata dia.
6. Demokrat
Teuku Riefky berharap Ridwan Kamil dan Suswono dapat mengantarkan Jakarta tidak hanya dalam masa transisi dari Ibu Kota Negara menjadi daerah khusus.
Akan tetapi, keduanya juga diharapkan mampu mengantarkan transisi Jakarta menjadi daerah yang nantinya tetap mempunyai peran yang besar terhadap bangsa.
Ia pun sempat menyampaikan sejumlah tantangan di Jakarta di antaranga banjir, polusi, dan kemacetan.
Selain itu, ia juga menitipman perjuangan Partai Demokrat di Daerah Khusus Jakarta ke depannya.
"Kang Emil, Ustaz Suswono kami juga menitipkan perjuangan Partai Demokrat di Derah Khusus Jakarta. Kami hadir di sini juga didampingi para pimpinan DPD kami, pimpinan DPC, hingga pengurus ranting serta anggota DPRD Partai Demokrat di Daerah Khusus Jakarta," kata dia.
Baca juga: PDIP Pastikan Tetap Kawal Pemerintahan Jokowi Meski Yasonna dan Arifin Tasrif Dicopot dari Menteri
7. Perindo
Ahmad Rofiq mengatakan tantangan dari gubernur dan wakil gubernur dari waktu ke waktu itu adalah soal macet dan banjir.
Kedua tantangan itu menurutnya sesuatu yang sangat tidak terhindarkan walaupun tugas gubernur dan wakilnya bukan hanya soal mengatasi macet dan banjir saja.
Akan tetapi, lanjut dia, ada soal budaya, pendidikan, dan ekonomi yang tentu banyak sekali tantangan yang akan dihadapi ke depan.
"Kami berharap benar-benar bisa menjadikan Jakarta menjadi kota yang maju, mampu berdaya saing dengan kota-kota dunia lain. Saya berharap apa yang dilakukan nanti ke depan itu bisa terwujud sebagaimana yang dicita-citakan," kata dia.
8. PSI
Isyana berharap agar Jakarta ke depannya menjadi simbol rekonsiliasi nasional.
Hal tersebut, kata dia, setidaknya telah ditunjukkan dengan adanya 12 partai politik yang berkoalisi untuk mendukung Ridwan Kamil dan Suswono.
"Kita berharap di pilkada tahun ini tidak akan terjadi lagi perpecahan. Tidak akan terjadi lagi perpecahan di masyarakat Jakarta," kata dia.
9. PAN
Eddy mengatakan Jakarta sudah 2 tahun menjadi juara dunia dari aspek polusi.
Ia pun menyampaikan data terkait buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa hari terakhir.
"Jadi ini salah satu PR terbesar Kang Emil Pak Suswono. 44 persen kontribusinya dari transportasi. Dari 44 persen transportasi, 90% sepeda motor. 31% pembangkit listrik yang ada di sekitar Jakarta ini, disusul industri dan rumah tangga. Jadi ini adalah PR besar yang kami titipkan aspirasinya kepada Kang Emil dan Pak Suswono," kata dia.
10. PPP
Awani menekankan harapan PPP agar kultur kehidupan dan keagamaan di Jakarta yang sudah baik tetap dijaga.
Ia juga berharap agar kehidupan keagamaan di Jakarta nantinya dapat memberikan warna dan semangat bagi warga Jakarta.
"PPP sangat berharap apa yang sudah berjalan dengan baik terutama sekali kita melihat kultur kehidupan dan keagaman yang ada di Jakarta bisa terus menjadi satu kehidupan yang lebih memberikan warna dan semangat bagi warga Jakarta," kata dia.
11. PKS
Ahmad Syaikhu menyampaikan secara tersirat agar hal baik yang telah dibangun oleh gubernur sebelumnya dapat tetap dipertahankan dan tidak dihancurkan.
Mengutil satu syair berbahasa Arab, ia mengungkapkan tentang tidak akan tercapainya bangunan peradaban bila satu bangunan yang telah dibangun sebelumnya justru dihancurkan oleh yang lainnya.
"Kapan akan sempurnanya sebuah bangunan peradaban kalau kamu membangun sementara orang lain menghancurkan. Tidak akan pernah selesai, tidak akan pernah tuntas. Kalau ada seribu orang yang membangun cukup dihancurkannya oleh satu orang saja," kata dia.
"Bagaimana kalau hanya sekadar satu orang yang membangun sementara beribu orang akan menghancurkan itu, maka tidak akan pernah terwujud bangunan peradaban yang diimpikan," sambung dia.
Terhadap Suswono selaku kader PKS, ia juga menekankan pesan khusus.
Ia meminta tiga hal terhadap suswono.
"Saya berpesan betul kepada Pak Suswono sebagai wakil (PKS). Pertama adalah cepat tidak mendahului, pandai tidak menggurui, dan tajam tidak melukai," kata dia.
12. Gerindra
Muzani mengatakan Ridwan Kamil dan Suswono adalah aspirasi masyarakat yang ditangkap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait berbagai macam problem yang dihadapi di Jakarta.
Menurutnya, apa yang diharapkan daei gubernur Jakarta ke depan adalah adalah gubernur yang bisa mengatasi kemacetan, yang bisa mengatasi polusi, yang bisa mengatasi pengangguran, yang bisa mengatasi berbagai problem pelajar, yang bisa mengatasi kesehatan orang Jakarta, dan yang harus bisa menjaga kerukunan dan kebhinekaan.
"Kami menitipkan berbagai macam problem Jakarta kepada Pak Emil, kami menitipkan problem Jakarta Pak Suswono mohon dengan hormat satu per satu untuk ditata dan diselesaikan dengan baik," kata dia.
Janji Ridwan Kamil
Menjawab aspirasi dari 12 petinggi partai politik pendukung tersebut, Ridwan Kamil berterima kasih dan mohon doa restu.
Ia melihat dukungan dari 12 partai politik kepadanya dan Suswono adalah simbol rekonsoliasi yang sudah ditunjukkan Jokowi dan Prabowo.
Ia menyatakan dalam kontestasi politik nanti akan bekerja keras, ikhlas, dan tuntas untuk memenuhi aspirasi dari para petinggi 12 partai politik pendukung.
"Kami akan bekerja keras, bekerja ikhlas bekerja tuntas, bekerja berkualitas untuk mewujudkan apa tadi yang sudah disampaikan," kata dia.
Ia juga menyatakan berkomitmen untuk melanjutkan prestasi dan hal baik yang sudah dilakukan oleh pemimpin Jakarta terdahulu.
Untuk itu ia menyebut sejumlah nama di antaranya Heru Budi, Anies Baswedan, Ahok, Djarot, dan Jokowi.
"Jika hal itu baik kami akan lanjutkan dan pertahankan, jika masih kurang kami akan sempurnakan," kata dia.
Ia juga menyatakan akan melakukan re-imajinasi bersama seluruh warga Jakarta tentang ke mana arah Jakarta setelah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara Indonesia.
"Itulah yang disebut dengan Jakarta Baru. Tapi karena kekompakan, visi selama 5 tahun ke depan, maka kami dalam hati meyakini akan ada lompatan-lompatan kemajuan yang kita sebut Jakarta Maju," kata dia.