TRIBUNNEWS.COM - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra buka suara terkait pengusungan Pramono Anung dan Rano Karno di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Diketahui Pramono-Rano diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diketuai Megawati Soekarnoputri.
Ia mengungkapkan PDIP mengusung Pramono-Rano hanya sebuah formalitas untuk menghindari Anies Baswedan.
"Ini seolah PDIP hanya formalitas mengusung, bukan karena ingin melawan," kata Dedi, Rabu (28/8/2024), dilansir Kompas.
Menurutnya, apabila PDIP tidak mengusung pasangan calon dengan elektabilitas tinggi di Pilkada Serentak 2024, Dedi meyakini partai tersebut hanya akan mengikuti jalan dari pada kepentingan pihak lain.
"Perubahan terjadi di Parpol yang belum memiliki koalisi, seperti PDIP, perubahan di PDIP sekalipun pada akhirnya akan mengarus pada kepentingan pihak lain, misalnya di Jakarta," tambah Dedi.
Selain itu, Dedi menganggap PDIP tidak serius untuk melawan di Pilgub Jakarta 2024.
Lantaran PDIP gagal untuk mengusung mantan gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu.
Tetapi PDIP lebih memilih pasangan calon sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta untuk periode 2024-2029 yang tidak mempunyai elektabilitas tinggi di Jakarta.
Berdasarkan hal tersebut, Dedi menyimpulkan bahwa mereka memang tidak serius bersaing.
"Pramono tidak memiliki catatan elektabilitas yang baik sementara lawan mereka koalisi gemuk dan tokoh populer," ucap Dedi.
Baca juga: 7 Pernyataan Pramono Anung setelah Daftar Pilgub Jakarta, Merasa Terpanggil Perbaiki Jakarta
Sebagai informasi, lawan Pramono-Rano di Pilgub Jakarta adalah Ridwan Kamil- Suswono yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Di sisi lain, Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey mengatakan Pramono-Rano akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta pada hari ini, Rabu (28/8/2024).
Olly tidak tahu soal pertimbangan PDIP untuk mengusung Pramono-Anung.
"Waduh itu kan bukan bendahara, urusannya bukan pertimbangan. Aku kalian nanya, jadi aku nyampein saja," ungkap Olly.
Sementara itu, Calon Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyampaikan rasa syukur karena sudah resmi terdaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Alhamdulillah, pada hari ini, pasangan calon Pramono Anung-Rano Karno didaftarkan secara resmi di KPUD Jakarta."
"Walaupun, putusannya terlambat, daftarnya paling cepat dan paling berani tarung," ungkap Pramono, dikutip dari YouTube KPU DKI Jakarta.
Bahkan, Pramono juga mengakui bahwa survei elektabilitasnya rendah di Jakarta menjelang Pilkada.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengakui hasil surveinya rendah menjelang Pilkada 2024.
Namun ia mengamini pernyataan beberapa orang soal survei elektabilitas tersebut.
"Saya senang sekali ketika semua orang termasuk teman-teman saya, sahabat-sahabat saya mengatakan, "Mas di survei saja mas enggak ada", memang enggak ada, gimana mau ada," kata Pramono di kediamannya, Jalan Haji Ambas, Cipete, Jakarta Selatan.
Bahkan ia menyebut dirinya memang tidak pernah membuat pernyataan soal Pemilu.
(mg/alinda tyas praftina)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).