TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei LSI Denny JA menunjukkan aspek kemampuan kepala daerah masih menjadi pertimbangan utama dalam memilih pemimpin dari warga Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Pilkada Sulawesi Tenggara 2024.
Aspek ini lebih tinggi ketimbang kepribadian, dan kesamaan latar belakang.
Hal ini berdasarkan hasil survei LSI Denny JA yang menempatkan 58,5 persen responden menilai aspek kemampuan jadi pertimbangan tertinggi, 20,2 persen mempertimbangkan kepribadian, dan 15,2 persen kesamaan latar belakang.
Kemudian soal potret seberapa besar keinginan warga Provinsi Sulawesi Tenggara untuk terjadi perubahan, 95,6 persen menyatakan ingin, dan 2,8 persen menyatakan kurang atau tidak.
Dalam survei ini juga mengungkap sebesar 35,9 persen responden menganggap pemberian uang sesuatu yang wajar di pemilu. Namun, mayoritas sebesar 57,1 persen menganggap pemberian uang di pemilu adalah tidak wajar.
"Moralitas publik mayoritas menolak (politik uang) sebagai pertimbangan pemilih dalam memilih pemimpin," kata peneliti senior LSI Denny JA Ikrama Masloman dalam keterangan persnya, Sabtu (31/8/2024).
Baca juga: Ridwan Kamil Selipkan Programnya Jakarta Lebih Sehat di Sela Tes Kesehatan
Survei LSI Denny JA juga memotret simulasi posisi suara calon gubernur dan wakil gubernur pilihan warga Sultra. Ada empat pasang calon yang akhirnya telah mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Sultra 2024.
Pasangan Andi Sumangerukka – Hugua meraih dukungan tertinggi sebesar 34,5 persen. Posisi kedua, ada pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan sebesar 24,5 persen. Kemudian, Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 20,2 persen dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar sebesar 6,4 persen. Responden yang belum memutuskan pilihan sebesar 14,4 persen.
Di kantong pemilih usia, akumulasi pemilih mudah generasi milenial dan gen Z sebesar 47,5 persen dari total populasi, menunjukkan pasangan Andi Sumangerukka – Hugua unggul di segmen pemilih millenial umur 30-39 tahun sebesar 37,3 persen. Pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan sebesar 24,2 persen.
Selanjutnya, Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 20,6 persen, dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar sebesar 7,1 persen.
Segmen pemilih muda umur di bawah 29 tahun, Andi Sumangerukka – Hugua juga unggul dengan dukungan sebesar 31,9 persen. Posisi kedua ada pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan sebesar 21,2 persen, terpaut tipis ada Lukman Abunawas-La Ode Ida sebesar 21,1 persen, dan posisi terakhir Ruksamin-Syafei Kahar sebesar 8,1 persen.
Sedangkan, pada segmen kantong pemilih konstituen partai politik, Andi Sumangerukka – Hugua unggul di konstituen Gerindra sebesar 36,5 persen, Golkar sebesar 45,8 persen, dan PPP 84,6 persen.
Pasangan Tina Nur Alam – Ihsan Taufik Ridwan unggul di konstituen Nasdem sebesar 55,4 persen, dan pasangan Lukman Abunawas-La Ode Ida Unggul di Konstituen PDIP sebesar 55,4 persen.
Baca juga: Bakal Calon Wagub Fatmawati Rusdi Sebut Tidak Ada Skenario Melawan Kotak Kosong di Pilgub Sulsel
Ikraman mengatakan, hasil survei dapat disimpulkan bahwa persepsi kemampuan jadi pertimbangan utama pemilih dalam memilih kepala daerah di Sultra, dibanding isu primordial (etnis). Isu perubahan juga menjadi isu penting dan utama.
"Pasca-pendaftaran calon gubernur-wakil gubernur, saat ini AS—Hugua adalah pasangan cagub-cawagub dengan elektabilitas tertinggi, mencapai 34,5 persen, unggul di atas 10 persen dari posisi kedua Tina-Ihsan," katanya.
Survei ini digelar pada periode 10-17 Agustus 2024 secara tatap muka dan melibatkan 800 responden di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 3,5 persen. (*)