News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

Orang Dekat Ungkap 4 Faktor Penghalang Anies Maju di Pilgub 2024, Salah Satunya soal Daya Tawar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan menemui wartawan setelah memastikan tidak maju di Pilgub Jawa Barat 2024, pada Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 00.10 WIB dini hari.

Duetnya dengan pemeran sinetron legendaris 'Si Doel Anak Sekolahan', Rano Karno, kandas usai PDI Perjuangan mengusung Pramono Anung-Rano Karno.

Kembali ke momen pendaftaran Jeje-Ronal di Jawa Barat, Ono Surono yang mengantarkan pasangan tersebut mendaftarkan diri ke KPU Jawa Barat, menjelaskan ada kekuatan besar yang menggagalkan duet Anies dengan dirinya di Pilgub Jawa Barat 2024. 

Ono menyebut nama "Mulyono" sebagai dalang di balik gagalnya Anies maju di Jawa Barat.

Bendahara DPC PDIP Kota Bandung, Folmer Siswanto mengatakan, partainya kemungkinan usung pasangan Anies Baswedan dan Ono Surono sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat (TRIBUNNEWS)

Nama "Mulyono" diketahui merupakan nama kecil Presiden Joko Widodo alias Jokowi, yang diubah ibundanya lantaran Jokowi kecil kerap mengalami berbagai masalah kesehatan.

Hal itu sempat diungkapkan Jokowi sendiri dalam bukunya berjudul "Jokowi Menuju Cahaya", yang diluncurkan pada 2018 silam.

Pernyataan Ono itu kemudian memunculkan dugaan adanya keterlibatan Jokowi dalam menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jakarta dan Pilgub Jawa Barat.

Terkait rentetan peristiwa itu, orang dekat Anies, Refly Harun menyebut ada empat faktor yang menghalangi Anies maju di Pilgub 2024.

Faktor pertama, menurut Refly, Anies tidak ingin menjadi kader PDI Perjuangan lantaran mantan Gubernur Jakarta itu memiliki daya tawar tersendiri.

Baca juga: Respons Jokowi soal Isu Sosok Mulyono Biang Kerok Penjegalan Anies di Pilkada 2024

"Kalau kita lihat, suara Anies dan suara PDI Perjuangan itu banyakan suara Anies. Karena Anies ikut Pilpres. Punya basis. Sehingga, menurut saya, dia punya posisi tawar yang tidak mungkin dia negosiasikan," kata Refly, kepada Tribunnews, Jumat (30/8/2024).

Faktor kedua, Refly menyoroti, ada beda pandangan di internal PDI Perjuangan, yakni soal pihak yang pro dan kontra jika partai banteng itu mengusung Anies, meskipun yang berposisi kontra pada akhirnya akan tunduk pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Faktor ketiga, sekalipun keputusan PDI Perjuangan tergantung Megawati, namun Refly menduga, pertimbangan dari putri Presiden RI Soekarno itu juga dicampuri oleh cawe-cawe Istana, yang mana Jokowi dinilai sebagai figur yang tidak suka dengan sosok Anies Baswedan.

Sehingga, Refly menilai, partai apapun yang hendak mengusung Anies akan dicegah oleh Istana.

Faktor keempat, adanya kemungkinan Megawati berkonsolidasi dengan pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto mendatang.

Prabowo dinilai tidak akan menghendaki konsolidasi dengan Megawati jika ada Anies, yang kata Refly, berpotensi menjadi pesaing Menteri Pertahanan era Jokowi itu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini