TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagalnya Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta masih menuai protes dari pendukungnya.
Belakangan ini, muncul gerakan dari simpatisan eks Mendikbud RI itu untuk memenangkan suara tidak sah di Pilkada Jakarta sebagai bentuk kecaman.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara PDIP, Chico Hakim, memahami aksi protes dari para pendukung Anies Baswedan di Jakarta.
Menurutnya, parpol belum bisa memberikan pilihan calon kepala daerah yang diinginkan masyarakat.
"Kita lihat aja nanti bagaimana tentunya walaupun bisa dianggap tidak ideal setiap pilkada itu sebetulnya tidak bisa secara sempurna kita inginkan semua calon yang diinginkan masyarakat untuk maju," kata Chico saat dikonfirmasi, Senin (2/9/2024).
Chico menuturkan cakada yang masih belum bisa diharapkan masyarakat belum terwujud karena terganjal sistem dan prosedur yang harus dilewati oleh parpol.
Konsesus itu yang membuat ada figur yang diinginkan masyarakat seolah 'terjegal'.
"Konsensus bersama kita sepakati sehingga ini kadang-kadang bisa saja menjegal dalam tanda kutip tokoh untuk bisa maju. Namun tentu dengan apa yang kita lihat di Jakarta pada akhirnya ada pilihan-pilihan yang cukup beragam 3 paslon dari berbagai latar belakang berbeda dukungan parpol berbeda dan bisa kita katakan visi dan misi yang sebetulnya diferensiasinya cukup tajam," katanya.
Baca juga: Pengamat Soroti Ada Potensi Penjegalan Rencana Anies Buat Partai Politik
Chico pun berharap gerakan menangkan surat suara tidak sah tidak dilanjutkan oleh pendukung Anies. Sebaliknya, ia pun berharap demokrasi akan lebih baik lagi ke depannya.
"Mudah-mudahan tidak terjadi kita pilih yang terbaik dari pilihan yang ada dan semoga demokrasi kita membaik ke depannya," pungkasnya.
Adapun warga Jakarta yang juga pendukung Anies Baswedan melakukan aksi protes di media sosial.
Mereka tidak terima parpol tidak memberikan surat rekomendasi kepada jagoannya di Pilkada Jakarta 2024.
Akibatnya, mereka pun kini mulai menggelorakan aksi merusak surat suara atau mencoblos semua paslon agar surat suaranya tidak sah.
Nantinya, mereka berharap surat suara tidak sah mendapat suara yang lebih banyak dari tiga paslon yang bertanding.