Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal cagub Jakarta dari PDIP Pramono Anung menyatakan, perlu adanya peningkatan uang atau dana operasional atau honor untuk RT/RW di Jakarta.
Kata Pramono, peningkatan dana operasional itu penting, pasalnya RT/RW menurut dia merupakan ujung tombak dari pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Jakarta.
Diketahui, saat ini dana operasional RT sebesar Rp2 juta dan RW Rp2,5 juta per bulan.
"Kalau lihat di lapangan apa pun namanya RT RW adalah ujung tombak, sekarang biaya operasional RT itu Rp 2 juta, RW 2,5 juta," kata Pramono saat ditemui awak media usai berjumpa dengan mantan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo alias Foke, di Museum MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).
Baca juga: Mengintip Geliat Bisnis Kaesang: Sepi Pembeli, Tutup Permanen hingga Disebut Diambil Hotman Paris
Pramono lantas membeberkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta yang sudah disepakati oleh DPRD untuk tahun 2025 sebesar sekitar Rp86 triliun.
Kata dia, sejatinya dari APBD Rp86 triliun itu cukup untuk meningkatkan dana operasional RT/RW menjadi dua kali lipat setiap bulannya.
"Kalau kami diberikan kesempatan saya langsung saja ke Bang Doel bilang biayanya hanya sekitar 68 milliar per bulan. Kenapa sih kalau dikeluarkan di dobelin aja kan tidak terlalu berat," kata dia.
Dengan adanya peningkatan dia kali lipat tersebut, maka nantinya uang operasional untuk RT menjadi Rp4 juta per bulan, dan RW menjadi Rp5 juta per bulan.
"Kami kalau diberikan kesempatan yang namanya biaya operasional untuk RT bisa di double kan jadi 4 juta, RW jadi 5 juta," kata dia.
"Dan itu jumlahnya tidak terlalu banyak RT kita itu sekitar 30.900 sekarang ini. 894 tepatnya, RWnya 2.700 sekian," tutup Pramono.