TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta kembali masuk dalam kota dengan polusi udara tertinggi di dunia dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini membahayakan kesehatan warga khususnya kelompok rentan Bayi dan Lansia.
Ini menjadi tantangan bagi para calon gubernur yang akan bersaing menempati posisi Jakarta-1 di bulan November nanti.
Sekjen PAN yang juga pimpinan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan, solusi masalah polusi udara di Jakarta salah satunya akan ditentukan dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta November mendatang.
Oleh karena itu Eddy berharap baik kontestan maupun pendukung Cagub-Cawagub untuk adu ide dan gagasan tentang bagaimana mengatasi polusi udara di Jakarta.
"Ini kesempatan bagi warga Jakarta untuk memilih Calon yang memiliki komitmen yang kuat serta siap dengan ide dan gagasan untuk mengatasi polusi udara yang beberapa waktu ini semakin memburuk dan membahayakan,"
Sekjen PAN ini menjelaskan, calon yang diusungnya yakni Ridwan Kamil - Suswono sudah selangkah lebih awal dengan komitmen langkah terintegrasi mengatasi polusi udara di Jakarta.
"Ketika deklarasi RK - Suswono, kami dari PAN langsung berikan masukan bahwa prioritas mengatasi polusi udara di Jakarta. Kenapa? Karena hampir 2 tahun ini Jakarta selalu masuk kota dengan predikat juara dunia polusi,"
"Alhamdulillah masukan itu diterima Kang Emil dan Pak Suswono yang berkomitmen memprioritaskan langkah untuk mengatasi polusi udara di Jakarta dan memberikan ruang yang lebih sehat untuk warga," lanjutnya.
Menurut Eddy, PAN akan terus memberikan masukan bagi Ridwan Kamil dan Suswono khususnya dalam koordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini kementerian dan lembaga terkait.
"Gubernur DKI Jakarta terpilih nantinya harus langsung melakukan koordinasi intens dengan pemerintah pusat untuk bergerak cepat mengatasi polusi udara di Jakarta. Selain itu koordinasi juga harus dilakukan dengan kepala daerah di wilayah sekitarnya,"
"Masukan-masukan ini yang nantinya akan terus PAN berikan pada Ridwan Kamil - Suswono untuk bergerak cepat mengatasi polusi udara di Jakarta dengan langkah yang tepat dan terukur dan dalam satu frekuensi yang sama dengan kementerian/lembaga di tingkat pusat," tutup Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat III Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.
Fauzi Bowo beri wejangan kepada Pramono Anung dan Ridwan Kamil
Mantan Gubernur Jakarta, Fauzi Bowo alias Foke, dua hari berturut-turut bertemu dengan kontestan Pilkada Jakarta 2024.
Pada Selasa (3/9/2024) lalu, Foke bertemu dengan Pramono Anung-Rano Karno di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Kemudian, Rabu (4/9/2024) kemarin, Fauzi Bowo berjumpa dengan Ridwan Kamil (RK) di Setu Babakan, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Ia mengaku memperoleh permintaan dari para bakal calon gubernur (cagub) Jakarta pada Pilkada serentak 2024 untuk bertemu.
"Kemudian saya bertolak dari kewajiban saya untuk memberikan informasi yang sebanyak mungkin, bekal informasi yang mau dipake syukur, enggak juga gapapa," kata Fauzi Bowo, Rabu.
Foke menegaskan, dirinya memiliki kewajiban untuk memberikan informasi mengenai Kota Jakarta dan permasalahannya.
Lantas, seperti apa pertemuan antara Foke dengan Pramono-Rano dan RK?
Pramono Anung Minta Nasihat
Pramono Anung menyoroti praktik parkir liar yang sampai saat ini masih marak terjadi di beberapa jalan di Jakarta.
Bahkan, Pramono menyebut dirinya bersama Rano Karno akan meminta nasihat mantan Foke untuk menangani persoalan tersebut.
"Maka kalau diberikan kesempatan kami berdua dan juga tentunya kami akan mohon nasihat kepada Bang Foke, keberanian untuk memutuskan itu ada, termasuk urusan parkir," kata Pramono, Selasa.
Guna mengatasi hal tersebut, Pramono mengatakan bakal menerapkan digitalisasi dalam penerapan parkir di Jakarta.
Cara itu diyakininya akan membuat pegiat parkir liar tak memiliki ruang dalam aktivitasnya untuk mencari nafkah di jalanan.
"Sekarang kan udah era digitalisasi, semuanya harus dilakukan secara begitu."
"Nggak bisa katakanlah memberikan ruang kepada seseorang parkir liar. Kalau itu ditertibkan, semua orang nurut," terangnya.
Ridwan Kamil Mengaku Dapat Wejangan
Ridwan Kamil menyebut dirinya memperoleh wejangan dari Foke, yakni harus menjadi pemimpin yang aman dan mencintai masyarakat dengan segala permasalahannya.
"Dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Jakarta," kata RK, Rabu, dilansir WartaKotalive.com.
Menurut Ridwan Kamil, Fauzi Bowo menekankan agar menjadi pemimpin yang visioner.
Misalnya, mengatasi banjir di utara Jakarta dan dirinya sempat membahas itu dengan Foke saat berkeliling di Setu Babakan.
"Setengahnya adalah tentang infrastruktur, kebetulan saya ada pengetahuan, setengahnya saya belum paham, tentang budaya, tentang hal yang sifatnya sosiologis tadi disampaikan," ungkapnya.
Selain itu, RK menyebut pertemuannya dengan Foke ialah sebagai upaya mempelajari Jakarta dari guru terbaik.
"Tentunya beliau punya pengalaman luar biasa, saya sering berinteraksi dengan beliau saat masih menjadi Kepala Dinas Pariwisata hingga Gubernur Jakarta. Itu tempat dilaksanakannya di Setu Babakan," ungkapnya.
Ia lantas berjanji bakal membuat Jakarta makin komprehensif setelah perpindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.