Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung berjanji akan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat bila terpilih menjadi Gubernur DKJ periode 2024 - 2029.

Ia berjanji akan menyelesaikan persoalan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan bantuan sosial yang dinilainya masih tidak tepat sasaran hingga memasang kamera CCTV di setiap RT RW di Jakarta bila menang Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi bazar minyak goreng murah di Jalan Tanah Sereal IX RW.12 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (8/9/2024) didampingi bakal calon wakil gubernur DKJ Rano Karno dan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris.

"Kami berjanji seluruhnya termasuk di Tambora ini nanti kalau kami jadi, maka RT RW akan punya CCTV. Bukan nawarin angka uang yang gede tapi nggak bermanfaat, enggak. Kalau orang Jawa bilang nggedebus. Apa itu? Kalau ngomong wah," kata Pramono.

"Kami akan bekerja riil yang kecil-kecil saja. Termasuk di dalamnya persoalan sanitasi, banjir, kebakaran, macet, dan juga saya dan Bang Doel (Rano Karno) berjanji akan menghidupkan yang namanya balai rakyat. Supaya Bapak Ibu kalau mau ngawinin nggak bingung mau di mana," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya bakal calon gubernur DKJ yang menjadi rivalnya dalam Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil berjanji memberikan anggaran minimal Rp100 juta sampai Rp200 juta untuk tingkat RT dan RW dalam programnya bila menang.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil ketika menghadiri acara deklarasi Selayang Pandang di sebuah pendopo samping kantor Bamus Betawi di Jalan Bekasi Timur IX, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur lada Jumat (6/9/2024).

"Jakarta itu harus berkeadilan, tadi Bang Eki (Ketua Dewan Adat Bamus Betawi), maka salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 juta sampai Rp200 juta," kata dia di lokasi.

Baca juga: Ridwan Kamil Janjikan Anggaran Rp 100-200 Juta Tiap RW, Rano Karno: Gimana Caranya?

"Masa Bandung bisa, Jakarta enggak? Apa yang terjadi? RW-RW, warganya, ikut memikirkan, mendesain sendiri wilayahnya," sambung dia.