TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sulit rasanya menepis anggapan terjadi "Perang Bintang" dalam Pilgub Jawa Tengah.
Selain dua kandidat yang merupakan mantan jenderal TNI dan Polri, deretan tim pemenangan juga diisi para mantan purnawirawan dengan pangkat bintang.
Setelah Letnan Jenderal TNI (Purn) Anto Mukti Putranto ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), ada nama Mantan Gubernur Jateng Letjen (Purn) Bibit Waluyo, mantan Kepala Staf Angkatan Darat Dudung Abdurachman dan eks Kapolri Sutarman di tim yang sama.
Baik Bibit, Dudung, dan Sutarman, ketiganya didapuk sebagai anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan.
Dikutip dari Kompas, Bibit, yang kini politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sabtu kemarin memimpin ikrar kemenangan di hadapan ribuan perwakilan dari 15 partai politik dan pendukung di MAC Ballroom, gayamsari, Kota Semarang.
"Saudara-saudaraku yang hadir di sini, ikhlaskah kalian mendukung Pak Luthfi?" seru Bibit Waluyo, mengulang pertanyaan tersebut hingga dua kali.
"Ikhlas, siap!" Jawab peserta serentak.
Sekitar 2.000 orang perwakilan dari 15 parpol tersebut menghadiri deklarasi Luhtf-Yasin yang mengangkat tagline kampanye Ngopeni-Ngelakoni.
Sebanyak 15 partai politik itu telah berkoalisi mendukung pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Partai-partai tersebut adalah Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKS, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Lalu, ada Partai Buruh, Partai Gelora, Partai Garuda, PBB, Perindo, dan Prima.
Bahkan, nama-nama lain dalam jajaran anggota Dewan Pembina tak kalah menterang, seperti mantan Wakapolri Ari Dono Sukmanto dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Sugiono.
Berikut susunan lengkap Tim Pemenangan Luthfi-Yasin.
Dewan Pembina
- Munif Zuhri
- Achmad Chalwani Nawawi
- Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman
- Subhan Ma’mun
- Jenderal Polisi (Purn) Sutarman
- Zuhrul Anam
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Bibit Waluyo
- Chamami
- Komjen (Purn) Ari Dono Sukmanto
- Sholahudin Shodaqoh
- Letnan Jenderal TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari
- Shodiq Hamzah
- Mayjen TNI (Purn) Toto Nugroho,
- Sri Puryono
- Sugiono
- Prasetyo Hadi
- Bambang Mulyono
Dewan Pengarah
Ketua: Sudaryono
Anggota:
Muhammad Yusuf Chudlori
Panggah Susanto
rinto Subekti
Sunarmin
Antonius Yogo Prabowo
Lestari Moerdijat
Masruhan Samsurie
Muhammad Afif
Ahmadi
Sukirman
Angga Andre Hendrawan
Rahayu Senjayawati
Aulia Hakim
Bambang Anto Wibowo
Bagas Ardhianto Saputra
Suyono
Wachid Nurmiyanto.
Dewan Penasihat
Ketua: Kukrit Suryo Wicaksono
Anggota:
Letjen TNI (Purn) Nugroho Widyotomo
Abdul Wachid
Juliyatmono
Ahmad Badawi Basyir
Fadholi
Hendri Wicaksono
Rif’an
Abdul Karim Ahmad
Said Almasyhad
Muhammad Chamzah Hasan
Nadhiraly Hb. (Watucongol).
Dewan Pakar
Ketua: Wihaji
Anggota:
Setyo Wisnu Broto
Eva Yuliana
Iqbal Wibisono
Rohmat Marzuki
Zainudin Zein
Amelia Anggraini
Vicky Prasetyo
Rudy Prasetya.
Ganjar di Kubu Andika
Dari kubu "sebelah", mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga politikus PDIP siap membantu pemenangan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi).
Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu mengaku siap memenangkan pasangan Andika Perkasa-Hendi karena sebelumnya mereka juga banyak membantu Ganjar saat kampanye pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
"Pasti jadi juru kampanye. Kalau saya otomatis. Saya diminta atau tidak diminta karena kawan-kawan dari PDIP kemarin sudah membantu saya. Sekarang tidak diminta pun kewajiban saya ganti membantu mereka," jelasnya.
Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Andika Perkasa dan Hendi sebelum rekomendasi dari PDIP terbit.
Dalam komunikasi tersebut, Ganjar memberi masukan terhadap sejumlah isu utama.
Ganjar sendiri berharap programnya ketika menjabat gubernur Jawa Tengah akan diteruskan oleh koleganya tersebut.
"Pasti Pak Andika dan Mas Hendi punya ide baru. Pada saat direkomendasikan, Pak Andika langsung komunikasi. Bahkan beberapa hari sebelum direkomendasikan saya ngobrol," ujarnya.
Andika Tepis Perang Bintang
Pertarungan Andika dan Ahmad Luthfi dalam Pilkada Jateng ini pun banyak disebut-sebut sebagai perang bintang antara Jenderal TNI dan Jenderal Polri.
Namun, Andika justru menanggapi berbeda. Ia tak ingin pertarungan dengan Ahmad Luthfi dalam Pilkada Jateng disebut sebagai perang bintang.
Andika ingin Pilkada Jateng ini dilihat publik sebagai perang ide antara dia dan mantan Kapolda Jateng itu.
"Perang ini adalah perang ide, saya tidak melihatnya sebagai perang bintang," kata Andika beberapa waktu lalu.
Mantan Panglima TNI itu menilai perang ide ini jauh lebih tepat karena hal itulah yang dibutuhkan oleh masyarakat Jateng.
"Dan itu yang diperlukan oleh masyarakat Jawa Tengah. Menurut saya bagus, karena ada pilihan, minimal untuk masyarakat Jawa Tengah dan juga Kota Solo," ujar Andika.
Selain dirinya dan Hendrar Prihadi, Andika meyakini Luthfi-Taj Yasin juga akan memberikan ide-ide yang berguna untuk masyarakat Jateng.
"Saya merasa bahwa apa yang akan dilakukan oleh saya dan Mas Hendi, kemudian Mas Luthfi dan Gus Yasin, pasti yang terbaik."
"Kami berdua juga pasti punya keinginan membawa Jawa Tengah lebih maju, sama juga dengan Mas Luthfi dengan Gus Yasin," ungkap Andika.