TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil (RK) menjanjikan bakal memberi tambahan anggaran kepada rukun warga (RW) di Jakarta, jika ia terpilih sebagai gubernur Jakarta periode 2024-2029.
Adapun, dana anggaran tersebut sebesar Rp100 juta hingga Rp200 juta untuk setiap RW.
Anggaran itu nantinya akan digunakan untuk membantu masyarakat di tingkat RW dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan mereka secara mandiri.
Mengetahui wacana RK tersebut, bakal calon wakil gubernur Jakarta dari PDI Perjuangan (PDIP), Rano Karno meminta agar wartawan menanyakan lagi soal janji yang disampaikan eks Gubernur Jawa Barat tersebut.
Hal tersebut guna memastikan mengenai bagaimana cara mewujudkan wacana itu.
"Tinggal masyarakat pilih saja. Tetapi, yang pasti, tanya beliau, bagaimana caranya? Itu saja," kata Rano Karno di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (7/9/2024) malam.
Meski demikian, Rano meyakini bahwa setiap kandidat di Pilkada 2024 ini memiliki program masing-masing.
Sehingga, pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan tersebut tak mau mengkritik janji RK kepada rakyat Jakarta itu.
Sebab, ia meyakini bahwa RK sudah memperhitungkannya dengan sebaik mungkin.
"Enggak salah itu, dan saya enggak bisa bilang, 'ah itu enggak...'. Ya mungkin saja, mungkin itu Pak Ridwan punya hitungan sendiri. Jadi, pasti setiap calon punya program," kata Rano.
Jadi, Rano menyerahkan semua keputusan kepada rakyat Jakarta mengenai pimpinan pilihan mereka untuk lima tahun ke depan.
Baca juga: 5 Sindiran Kubu Pramono-Rano Karno ke Ridwan Kamil: Tak Bisa Lanjutkan Pembangunan Jakarta
Sahroni Sebut Janji RK Bisa Direalisasikan karena Pemrov Jakarta Punya Duit Banyak
Ketua Tim Sukses (Timses) Ridwan Kamil-Suswono, Ahmad Sahroni menilai janji RK itu bisa direalisasikan.
Sebab, menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempunyai anggaran yang banyak untuk menyalurkan bantuan ke setiap RW di Jakarta.
"Banyak lah, banyak (yang bakal saya lakukan sebagai Ketua Tim Sukses RK-Suswono). Kan Pak RK sudah menjanjikan hal terkait sampai kecamatan Rp200 juta ya. Ya enggak apa-apa, duitnya banyak kok Jakarta," ucap Sahroni kepada awak media di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2024).