News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono Beberkan Alasan Program Hunian Vertikal Bisa Diwujudkan di Jakarta

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono saat berjalan menuju Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan dari Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebanyak 15 partai politik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono (RIDO) berharap bisa mengatasi persoalan warga Jakarta dalam memiliki hunian dengan cara membangun hunian vertital. 

Pasalnya, Jakarta memiliki indeks yang rendah dalam penyediaan perumahan.

Menurut survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2022, kemudahan memiliki rumah di Jakarta hanya mendapatkan skor 50.

Dengan kata lain, masyarakat Jakarta masih mengalami kesulitan untuk memiliki rumah. 

Juru bicara RIDO, Mulya Amri tidak menampik jika ada warga yang menyangsikan rencana pembangunan hunian verital. 

"Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya," kata Mulya di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Menurut Mulya, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. 

Selain itu, pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI. 

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ujar Mulya.

Lantaran lahan digunakan untuk membangun hunian vertikal merupakan lahan milik Pemda, kata Mulya hampir dipastikan tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli lahan. 

Sehingga, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau. 

"Belum lagi nanti ditambah dengan program pemerintah pusat seperti program tiga juga rumah dari Presiden terpilih Pak Prabowo. Lalu ada juga memanfaatkan dana kewajiban dari pengembang dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan hal ini kami menganggap hunian verital bisa dibangun di Jakarta," bebernya. 

Terlebih, Mulya mengatakan konsep hunian vertikal ini sudah ada contohnya di luar negeri. 

"Sebenernya, konsep ini sudah ada di negara yang maju. Di Hongkong, di Jepang, sudah ada karena keterbatasan lahan. Ini konsep yang memang sudah terbukti bisa dilakukan," ungkapnya.

Menurut Mulya, program hunian vertikal ini menghadirkan banyak manfaat. Selain bisa kembali mengumpulkan sanak saudara di Jakarta, program ini juga akan mengurangi kemacetan dan polusi udara. 

"Tentunya kalau kita bisa bawa kembali teman-teman untuk tinggal di pusat kota, dampaknya nanti kemacetan akan berkurang, polusi akan berkurang, seperti itu," kata dia.

Oleh karena itu, dia menilai program hunian vertikal menjadi tanda bahwa pasangan RIDO memiliki ide dan kreativitas yang tidak terbatas. 

Menurutnya, ide-ide yang inovatif sangat diperlukan untuk membangun Jakarta menjadi kota global.

Baca juga: Rano Karno Tegaskan Hunian Vertikal di Jakarta Tidak Mungkin DP 0 Rupiah

"Nah di sini tim RIDO sangat kreatif. Sebetulnya Jakarta kalau kita mau cari-cari itu lahannya ada kok, enggak kurang asal kita mau berkreasi," jelas Mulya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini