TRIBUNNEWS.COM - Kontestasi Pilkada Jakarta 2024 semakin menarik untuk diikuti setelah beberapa lembaga survei merilis hasil surveinya terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur.
Ada beberapa lembaga survei yang telah merilis hasil surveinya pada dua pekan terakhir yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI), LSI Denny JA, dan yang terbaru adalah Litbang Kompas.
Berdasarkan survei yang dilakukan tiga lembaga tersebut, dua hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono mulai tersalip oleh paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.
Padahal, di bulan September 2024, elektabilitas RK-Suswono masih unggul cukup jauh dibanding dengan Pramono-Rano.
Menurut hasil survei dari LSI yang dirilis pada 23 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 41,6 persen.
Sementara, RK-Suswono mengejar di peringkat kedua dengan raihan 37,4 persen.
Hasil serupa juga terlihat dari survei yang dilakukan Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (5/11/2024).
Adapun Pramono-Rano unggul dengan raihan 38,3 persen, sementara RK-Suswono sebesar 34,6 persen.
RK-Suswono hanya unggul dari Pramono-Rano ketika merujuk pada hasil survei dari LSI Denny JA.
Baca juga: Survei Litbang Kompas Oktober 2024: Elektabilitas Pramono-Rano Salip Ridwan-Suswono
Kendati demikian, keunggulan RK-Suswono sangat tipis dari Pramono-Rano yaitu sebesar 0,3 persen.
Elektabilitas RK-Suswono tercatat sebesar 37,4 persen, sedangkan Pramono-Rano memperoleh 37,1 persen.
Merujuk pada hasil survei dari tiga lembaga tersebut, apa penyebab elektabilitas RK-Suswono bisa tersalip oleh Pramono-Rano? Berikut analisanya dari pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin.
Pendukung Anies Pindah ke Pramono-Rano, KIM Plus Terbelah
Ujang menilai tersalipnya elektabilitas RK-Suswono oleh Pramono-Rano karena ada faktor pendukung dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Menurutnya, untuk saat ini, Pramono-Rano telah didukung oleh pendukung Anies.