Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan peta politik Jakarta masih cair.
"Jadi lagi-lagi data ini menunjukkan peta Jakarta, secara pasangan, potensi Ridwan Kamil memenangkan Pemilu di Jakarta itu besar. Tapi kalau kita lihat angka kemantapan pilihan, tampak pemilihan itu masih cukup cair."
"Artinya, kita belum bisa bilang sudah ada pemenang Pilkada Jakarta untuk saat ini," kata Djayadi pada rilis surveinya yang dipublikasi secara daring, Rabu (18/9/2024).
Sebagai informasi, survei ini melibatkan 1.200 responden yang seluruhnya merupakan warga Jakarta berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
Responden dipilih menggunakan metode multistage. Survei dilakukan secara tatap muka.
Margin of error dalam survei ini lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Untuk survei di Proximity Indonesia, elektabilitas Ridwan Kamil juga masih tertinggi, yakni 56,00 persen.
Sementara pendampingnya, Suswono juga memiliki elektabilitas tertinggi, 46,40 persen.
Lalu, Pramono Anung 24,40 persen dan Rano Karno mendapat elektabilitas 37,50.
Kemudian, Dharma Pongrekun hanya mendapat keterpilihan 3,30 persen, dan yang belum menjawab 16,30 persen.
Terakhir, pendamping Dharma, Kun Wardana Abyoto memiliki elektabilitas 3,10 persen.
Responden yang belum memilih untuk cawagub sebanyak 13,00 persen.
CEO Proximity Indonesia, Whima Edy Nugroho, mengatakan, secara keseluruhan, hasil survei ini menunjukkan pasangan RK-Suswono unggul di semua simulasi, baik dalam pertanyaan top of mind, elektabilitas terbuka, maupun tertutup.
"Sementara itu, pasangan Pramono Anung dan Rano Karno membuat kejutan dengan elektabilitas yang berhasil menembus angka 24,5 persen," paparnya.