TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Cak Lontong mengatakan pihaknya mengantisipasi pemilih golput di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui gerakan atau kampanye coblos tiga pasangan alias golput di Pilkada Jakarta 2024 menggema di media sosial termasuk X.
Warganet menyuarakan enggan memilih tiga pasangan cagub-cawagub Jakarta yang ada saat ini.
"Sebenarnya kami juga mengantisipasi hal tersebut ya. Tapi kembali lagi bahwa kita tidak bisa memaksa siapapun untuk melakukan seperti yang kita inginkan," kata Cak Lontong di kantor KPUD Jakarta, Minggu, (22/9/2024).
Ia melanjutkan pihaknya akan berusaha untuk merangkul semua pihak.
Dengan kampanye riang gembira, ia berharap bisa meminimalisir potensi pemilih golput di Jakarta.
"Tapi sebenarnya dari pada nyoblos semua nomor kita berharap semua yang sudah terdaftar di DPT kita ingin semua memilih," terangnya.
"Jadi kita berharap partisipasi masyarakat bisa semaksimal mungkin di Pilkada Jakarta ini," tandasnya.
Baca juga: Pengamat Sebut Pendukung Militan Anies Baswedan Akan Golput: Harga Mati Boikot Pilkada Jakarta
Soal kampanye golput di Pilkada Jakarta turut direspons Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
Kepala Divisi Teknis KPU DKI Dody Wijaya menegaskan aksi golput tidak akan memengaruhi kemenangan pasangan calon dalam pilkada.
Sebab, dalam perspektif tata kelola pemilu, proses penentuan pemenang ialah berdasarkan suara sah.
"Jadi kalau orang tidak hadir ke TPS suaranya juga tidak dihitung sebagai pemenang pemilu," kata Dody di kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (13/9/2024).
"Kalau di Jakarta ditambah 50 persen plus 1 dari total suara sah. Artinya gerakan golput atau gerakan coblos semua ini tidak punya makna dalam pemilu," sambungnya.
Bahkan, kata Dody, gerakan golput itu tidak akan pengaruhi kemenangan pasangan calon. Sebab, kata dia, yang menentukan pasangan calon itu menang ialah jumlah suara sah.
Ia mencontohkan, sebuah tempat pemungutan suara (TPS) yang terdapat 100 warga, di mana 50 warga diantaranya memilih golput dan 50 warga lagi hadir ke TPS.
Kemudian, dari 50 warga yang hadir ke TPS itu, jumlah suara sah ialah sebanyak 30 suara, maka kemenangan akan ditentukan oleh 30 warga tersebut.
Baca juga: Pengamat Sebut Pendukung Militan Anies Baswedan Akan Golput: Harga Mati Boikot Pilkada Jakarta
"Justru tidak mempengaruhi kemenangan paslon, malah dalam hal sederhana lebih mudah paslon untuk menang karena hanya memperebutkan tadi kira-kira 30 suara dalam analogi 100 suara tadi," ungkap dia.
"Jadi justru dalam konteks tersebut karena memilih adalah hak privilage, hak konstitusional kami justru modorong gunakan hak pilihnya datang ke TPS pilih yang menurut warga Jakarta terbaik," imbuh Dody.