News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub DKI Jakarta

Elektabilitas RK-Suswono Disalip Pramono-Rano Cuma dalam Sebulan, Apa Penyebabnya?

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cagub-cawagub nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono serta cagub-cawagub nomor urut 3, Pramono Rano dan Rano Karno. Elektabilitas RK-Suswono disalip oleh Pramono-Rano hanya dalam waktu sebulan berdasarkan hasil survei dari tiga lembaga. Apa penyebabnya?

TRIBUNNEWS.COM - Kontestasi Pilkada Jakarta 2024 semakin menarik untuk diikuti setelah beberapa lembaga survei merilis hasil surveinya terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur.

Ada beberapa lembaga survei yang telah merilis hasil surveinya pada dua pekan terakhir yaitu Lembaga Survei Indonesia (LSI), LSI Denny JA, dan yang terbaru adalah Litbang Kompas.

Berdasarkan survei yang dilakukan tiga lembaga tersebut, dua hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dan Suswono mulai tersalip oleh paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno.

Padahal, di bulan September 2024, elektabilitas RK-Suswono masih unggul cukup jauh dibanding dengan Pramono-Rano.

Menurut hasil survei dari LSI yang dirilis pada 23 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano mencapai 41,6 persen.

Sementara, RK-Suswono mengejar di peringkat kedua dengan raihan 37,4 persen.

Hasil serupa juga terlihat dari survei yang dilakukan Litbang Kompas yang dirilis pada Selasa (5/11/2024).

Adapun Pramono-Rano unggul dengan raihan 38,3 persen, sementara RK-Suswono sebesar 34,6 persen.

RK-Suswono hanya unggul dari Pramono-Rano ketika merujuk pada hasil survei dari LSI Denny JA.

Baca juga: Survei Litbang Kompas Oktober 2024: Elektabilitas Pramono-Rano Salip Ridwan-Suswono

Kendati demikian, keunggulan RK-Suswono sangat tipis dari Pramono-Rano yaitu sebesar 0,3 persen.

Elektabilitas RK-Suswono tercatat sebesar 37,4 persen, sedangkan Pramono-Rano memperoleh 37,1 persen.

Merujuk pada hasil survei dari tiga lembaga tersebut, apa penyebab elektabilitas RK-Suswono bisa tersalip oleh Pramono-Rano? Berikut analisanya dari pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin.

Pendukung Anies Pindah ke Pramono-Rano, KIM Plus Terbelah

Ujang menilai tersalipnya elektabilitas RK-Suswono oleh Pramono-Rano karena ada faktor pendukung dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurutnya, untuk saat ini, Pramono-Rano telah didukung oleh pendukung Anies.

Selain itu, Ujang juga menilai rajinnya Pramono-Rano untuk turun ke masyarakat Jakarta turut menjadi faktor terdongkraknya elektabilitas paslon yang diusung PDIP ini.

"Artinya, mungkin pergerakan-pergerakan Pramono Anung makin masif turun ke bawah. Di saat yang sama, pendukung Anies juga banyak numplek ke Pramono Anung," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (5/11/2024).

Kemudian, Ujang juga menganggap debat perdana Pilkada Jakarta 2024 turut menjadi faktor naik turunnya elektabilitas paslon seperti yang dialami RK-Suswono.

Pasalnya, masyarakat Jakarta lebih rasional dalam memilih paslon yang akan memimpin mereka dalam lima tahun ke depan.

"Prosesnya lihat debat sedikit banyak berpengaruh dalam kenaikan elektabilitas kandidat. Jadi ada yang tersalip, ada yang naik, stagnan, ada yang turun," tuturnya.

Ujang juga meyakini tersalipnya elektabilitas RK-Suswono oleh Pramono-Rano karena terbelahnya internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Menurutnya, hal itu terbukti dari tujuh mantan caleg KIM Plus mendeklarasikan untuk mendukung Pramono-Rano.

"Terpecahnya KIM Plus karena adanya dukungan caleg gagal untuk mendukung Pramono-Rano. Ini menguntungkan Pramono-Rano dan harus dipikirkan RK-Suswono agar kompak," katanya.

Lebih lanjut, Ujang mewanti-wanti agar RK-Suswono tidak terlena dengan adanya dukungan dari koalisi yang gemuk dan seluruhnya adalah partai pendukung pemerintah.

Menurutnya, rakyat Jakarta punya pemikiran tersendiri untuk menentukan pemimpin selanjutnya.

Selain itu, dia juga mengatakan perlunya persiapan lebih dari RK-Suswono untuk debat selanjutnya.

Dia menegaskan hal itu perlu dilakukan semata-mata demi mendongkrak elektabilitasnya yang tersalip oleh Pramono-Rano.

"Kekurangan yang harus dievaluasi oleh RK dan timnya agar jangan terlena karena walaupun didukung oleh KIM Plus dan kekuasaan, tapi rakyat punya caranya sendiri untuk memilih kandidat di Jakarta," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Pilgub DKI Jakarta 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini