Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya juga "turun gunung", pimpin konsolidasi dan penguatan internal PDIP Jatim jelang Pilkada Jatim 2024
Ia bahkan memberikan ultimatum kepada para kadernya di Jawa Timur agar memenangkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di Pilgub Jatim 2024.
Hal itu diungkap Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) PDIP Aryo Seno Bagaskoro usai mengikuti konsolidasi dan penguatan internal PDIP Jatim jelang Pilkada Jatim 2024 yang dihadiri Megawati, di Hotel Shangrila Surabaya, Selasa (12/11).
Konsolidasi itu sendiri berjalan secara tertutup selama tiga jam.
"Semuanya tentu diminta untuk berdisiplin, PDIP partai pelopor yang ideologis dan artinya dalam melaksanakan tugas-tugas pemenangan itu ada suatu kesatuan disiplin yang sama, sama nanti siapapun yang bergerak, Bu Mega sudah mengatakan kalau tidak mau nurut dengan aturan partai [memenangkan Risma] ya silakan out," kata Seno, usai mengikuti konsolidasi internal.
Dalam forum itu pula, calon kepala daerah dari PDIP, kader PDIP di tingkat DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi hingga DPR RI diminta untuk berkomitmen memenangkan Risma-Gus Hans di sisa waktu sebelum hari pencoblosan 27 November 2024 mendatang.
"Maka dibangun komitmen bersama dari seluruh anggota DPRD provinsi, DPR RI termasuk DPRD kabupaten kota, calon kepala daerah kami di kabupaten dan kota, semuanya menyatukan komitmen untuk bergerak bersama di sisi waktu kurang lebih 15 hari untuk memenangkan Bu Risma dan Gus Hans," katanya.
Pilkada Jateng: pertarungan Jokowi vs PDIP
Terlepas dari keberadaan Megawati di Jatim, analis politik melihat pertarungan antara Jokowi dan PDIP dalam pilpres lalu masih kental terasa di Pilgub Jateng.
Hal itu nampak dari adu pengaruh antara Megawati dan Jokowi yang dipertontonkan dengan gamblang.
Sejumlah survei pun menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang disokong PDIP dan KIM Plus bersaing ketat.
Apakah hasil Pilkada Jateng akan sama dengan Pilpres 2024?
"Bagaimanapun, Pilgub Jawa Tengah masih menggambarkan bagaimana pertarungan yang belum selesai antara Jokowi versus Megawati,” kata Analis Politik dari Universitas Diponegoro, Nur Hidayat Sardini, seperti dikutip dari BBC Indonesia.
Menurutnya, beberapa faktor yang akan berpengaruh terhadap pilkada secara umum, khususnya di Pilgub Jateng, adalah rekam jejak para calon, jaringan pada pemerintahan pusat, jumlah gabungan partai politik, figur pendukung, dan siasat memanfaatkan peluang.