"Penghentian debat ini diduga kuat merupakan konspirasi bersama antara KIP Aceh dan pasangan calon nomor urut 2."
"Ini bukan insiden mendadak, tetapi sebuah skenario yang sudah disiapkan sejak awal," kata Bustami.
Menurutnya, peristiwa ini menjadi catatan buruk dalam sejarah pemilu di Aceh.
Ia mengingatkan demokrasi harus ditegakkan dengan menjunjung tinggi keadilan dan keterbukaan.
"Kami hanya ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat Aceh. Proses demokrasi yang jujur dan adil adalah hak seluruh rakyat, dan kami akan terus memperjuangkannya," pungkasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Serambinews.com dengan judul "BREAKING NEWS: Debat Ketiga Pilgub Aceh Ricuh, Pendukung Paslon 02 Naik Panggung"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Serambinews.com/Faisal Zamzami/IKL)
Artikel lain terkait Pilkada Serentak 2024