Kericuhan pun disebut terjadi pada pukul 21.32 WIT. Massa yang ricuh tersebut menduga kedatangan Pj Bupati dan Kapolres untuk mengintervensi proses pemungutan suara.
Anarkisme yang dilakukan massa tersebut pun sampai membuat AKBP Rahman terkena panah di bagian rahang.
“Atas kejadian tersebut, Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman terkena panah di bagian rahang pipi kanan dalam kondisi sadar,” ungkap Benny.
Kini, kata Benny, AKBP Rahman masih menjalani perawatan.
“Saat ini Kapolres telah dibawa ke Rumah Sakit Lukas Enembe Kabupaten Mamberamo Tengah guna dilakukan penanganan medis,” terangnya.
Bentrok 2 Massa Pendukung Cabup di Puncak Jaya, 94 Orang Jadi Korban
Sementara, kericuhan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah melibatkan dua kelompok massa pendukung paslon bupati.
Masih dikutip dari Tribun Papua, bentrokan terjadi di Kantor KPU Puncak Jaya pada Rabu (27/11/2024) pukul 12.40 WIT.
Kedua kelompok massa itu saling serang dengan menggunakan peralatan perang berupa panah.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut kelompok bertikai antara kubu 01 kontra kubu 02.
"Iya kejadian itu benar, menggunakan alat perang berupa panah di perempatan kios Jimmy sampai menuju Kompleks kuburan tujuh," jelasnya.
Bentrokan tersebut membuat aparat gabungan TNI-Polri langsung mencoba melerai kedua belah pihak.
Namun, di saat yang bersamaan, TNI-Polri yang mencoba melakukan pengamanan justru juga diserang oleh massa lain.
Serangan ini pun sampai membuat adanya pembakaran terhadap rumah warga oleh massa.
"Aksi saling serang berhasil melerai namun aksi susulan kembali terjadi sehingga terjadi pembakaran rumah milik warga," ungkapnya.