News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak 2024

2 Kericuhan Pilkada di Tanah Papua: Kapolres Jadi Korban, 40 Rumah Dibakar di Puncak Jaya

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman menjadi korban kericuhan saat Pilkada pada Rabu (27/11/2024) kemarin. Kericuhan serupa juga terjadi di lokasi berbeda yaitu di Kabupaten Puncak Jaya di mana dua kelompok pendukung calon bupati terlibat bentrok. Adapun insiden itu mengakibatkan 40 rumah dibakar dan 94 orang menderita luka-luka akibat terkena panah.

Kericuhan pun disebut terjadi pada pukul 21.32 WIT. Massa yang ricuh tersebut menduga kedatangan Pj Bupati dan Kapolres untuk mengintervensi proses pemungutan suara.

Anarkisme yang dilakukan massa tersebut pun sampai membuat AKBP Rahman terkena panah di bagian rahang.

“Atas kejadian tersebut, Kapolres Mamberamo Tengah, AKBP Rahman terkena panah di bagian rahang pipi kanan dalam kondisi sadar,” ungkap Benny.

Kini, kata Benny, AKBP Rahman masih menjalani perawatan.

“Saat ini Kapolres telah dibawa ke Rumah Sakit Lukas Enembe Kabupaten Mamberamo Tengah guna dilakukan penanganan medis,” terangnya.

Bentrok 2 Massa Pendukung Cabup di Puncak Jaya, 94 Orang Jadi Korban

RICUH - Dua kelompok pendukung calon bupati saling serang menggunakan peralatan perang berupa panah di Kantor KPU Puncak Jaya, Papua Tengah, Rabu (27/11/2024). Puluhan rumah dibakar, dan 90 orang korban.

Sementara, kericuhan yang terjadi di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah melibatkan dua kelompok massa pendukung paslon bupati.

Masih dikutip dari Tribun Papua, bentrokan terjadi di Kantor KPU Puncak Jaya pada Rabu (27/11/2024) pukul 12.40 WIT.

Kedua kelompok massa itu saling serang dengan menggunakan peralatan perang berupa panah.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menyebut kelompok bertikai antara kubu 01 kontra kubu 02.

"Iya kejadian itu benar, menggunakan alat perang berupa panah di perempatan kios Jimmy sampai menuju Kompleks kuburan tujuh," jelasnya.

Bentrokan tersebut membuat aparat gabungan TNI-Polri langsung mencoba melerai kedua belah pihak.

Namun, di saat yang bersamaan, TNI-Polri yang mencoba melakukan pengamanan justru juga diserang oleh massa lain.

Serangan ini pun sampai membuat adanya pembakaran terhadap rumah warga oleh massa.

"Aksi saling serang berhasil melerai namun aksi susulan kembali terjadi sehingga terjadi pembakaran rumah milik warga," ungkapnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini